Permasalahan terjadi ketika charger HT tersebut mati total sehingga saya tidak bisa melakukan isi ulang. Selain itu di pedalaman tidak tersedia listrik PLN, sehingga jika harus mengisi HT dengan menghidupkan genset dengan harga bensin Rp.30.000/liter akan cukup mahal. Solusinya adalah dengan membeli charger baru atau menebus aksesoris Yaesu VX-6R yaitu E-DC-6 DC Cable, dan ternyata harganya sekitar 200-ribuan dan harus pesan terlebih dahulu.
Akhirnya dengan kepercayaan saya bahwa HT ini tangguh, saya melakukan 'produksi' versi gadungan dari E-DC-6. Berikut ini adalah rekap hasil belanja "E-DC-6" saya di Toko 51 di JL. Diponegoro (sebelah barat Tugu) Yogyakarta:
Nama Barang | Harga |
Kabel 2 meter | Rp.3000 |
Capit buaya 2 buah | Rp.1600 |
Jeck DC lubang kecil 25x | Rp.1750 |
Ongkos soldir 3 titik | Rp.3000 |
Total | Rp.8350 |
Hasilnya adalah kabel dengan tampilan seperti ini:
Untuk melakukan isi ulang baterai, saya cukup mencolokkan kabel ke perangkat Yaesu VX-6R dan menjepitkannya ke kutub aki 12 Volt, biasanya menumpang di mobil atau motor, atau aki yang ada di solar cell.
4 komentar:
Om, itu voltase dan ampere nya gimana? cocok gak?
@dudidam: voltasenya fleksibel pak, karena Yaesu VX-6R kuat dikasih mulai 6 sampai 15 volt, untuk amperenya juga, bahkan kalau sampai kebalik polarisasi listriknya (plus atau minusnya) juga tidak apa-apa, karena di dalamnya sudah ada protectornya.
kenapa gak pake adaptor aja? tinggal ganti kepalanya aja
Persoalan di pedalaman kalau pakai adaptor kita harus nyalakan genset pak untuk memperoleh listrik 220v. Dan dengan harga bensin di pedalaman Papua 30 ribu rupiah seliter menjadi mahal sekali jika harus menyalakan genset 2 jam untuk charge.
Posting Komentar