Mungkin kita sudah mengenal istilah IQ, EQ atau bahkan SQ. Yuhyun Park dari infollutionZERO Foundation di situs World Economic Forum menulis mengenai DQ: digital itelligence. DQ dibagi menjadi 3 tingkatan:
Level 1: Digital citizenship / kewarganegaraan digital
Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital dan media dalam cara yang aman, bertanggung jawab, dan efektif.
Level 2: Digital creativity / kreativitas digital
Kemampuan untuk menjadi bagian dari eksositem digital dengan membuat ulang konten baru dan menjadikan ide menjadi realitas dengan mengunakan perangkat digital.
Level 3: Digital entrepreneurship / kewirausahaan digital
Kemampuan untuk menggunakan media digital dan teknologi untuk menyelesaikan tantangan global atau untuk menciptakan peluang baru.
Saat ini, kreativitas digital paling diperhatikan oleh dunia pendidikan, karena semakin banyak sekolah berusaha memberi anak-anak ilmu mengenai media digital, pemrograman dan bahkan robotika, yang kesemuanya terlihat berhubungan langsung dengan kemampuan kerja dan penciptaan lapangan kerja di masa depan.
Kewirausahaan digital juga telah didorong secara aktif, terutama dalam pendidikan tinggi. Banyak universitas terkemuka telah mengadopsi dan mengembangkan kursus atau inisiatif baru seperti hobi technopreneurship untuk mendorong budaya inovasi.
Tetapi, kewarganegaraan digital sering diabaikan oleh seolah maupun pemerintah. Padahal, seorang anak harus mulai belajar kewarganegaraan digital sedini mungkin, idealnya ketika seseorang mulai secara aktif menggunakan permainan digital, media sosial atau perangkat digital lainnya.
Dalam penelitian yang telah dilakukan, ada 8 keterampilan khusus yang perlu diajarkan kepada anak-anak sebagai bagian dari kewarganegaraan digital.
- Digital citizen identity: kemampuan membangun dan mengelola identitas yang sehat secara online dan offline dengan integritas
- Screen time management: kemampuan mengelola waktu layar seseorang, multitasking, dan keterlibatan seseorang dalam game online dan media sosial dengan penuh pengendalian diri
- Cyberbullying management: kemampuan untuk mendeteksi situasi penindasan maya dan menanganinya dengan bijak
- Cybersecurity management: kemampuan untuk melindungi data seseorang dengan membuat password yang kuat dan untuk mengelola berbagai serangan cyber
- Privacy management: kemampuan untuk menangani semua informasi pribadi yang dibagikan secara online untuk melindungi privasi diri sendiri dan orang lain
- Critical thinking: kemampuan untuk membedakan antara informasi yang benar dan yang salah, konten yang baik dan berbahaya, dan kontak online yang dapat dipercaya
- Digital footprints: Kemampuan untuk memahami sifat jejak digital dan konsekuensi kehidupan nyata mereka dan untuk mengelolanya secara bertanggung jawab
- Digital empathy: kemampuan untuk menunjukkan empati terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain secara online.
Sumber: World Economic Forum