Sabtu, 09 September 2006

Don't Code Today What You Can't Debug Tomorrow

Judul ini sangat menggelitik saya, terutama membaca blognya Mas Ariya. Pertama kali nggak ngeh, mungkin sekedar plesetan dari peribahasa atau bagaimana. Namun demikian, setelah saya pikir, lama-lama hal itu ada benarnya juga.

Saya bekerja sebagai programmer dan saya sering mengalami suka duka dalam membuat dan merawat suatu aplikasi. Hal yang paling 'sulit pitik' yang paling sering saya alami adalah merawat dan mengelola ketika sistem itu sudah berjalan.
Membuat suatu program aplikasi memiliki seni tersendiri. Ada yang mengatakan bahwa programming merupakan "seni mendebug selembar kertas kosong". Mendebug selembar kertas kosong ternyata lebih mudah, karena yang kita pikirkan adalah bagaimana cara menulisi kertas kosong itu dengan ide-ide program yang ada pada otak kita. Tidak ada desain yang jelek, tidak ada masalah legal (misal ketika membuka kode orang). Semuanya dimulai dari nol.

Jumat, 08 September 2006

Menanyakan Relativitas Waktu

Alber Einstein menemukan teori relativitas waktu untuk benda-benda yang bergerak dengan kecepatan berbeda memiliki perbedaan waktu.

Kalau seorang astronot pergi naik pesawat ruang angkasa yang mencapai kecepatan 0.999 kali kecepatan cahaya maka 10 bulan bagi sang astronot sama dengan 18 tahun bagi manusia dibumi. Kalau waktu berangkat istri sang astronot baru melahirkan anak perempuan, maka setelah sang astronot pulang dari perjalanannya selama 10 bulan, ia dapati anak perempuannya telah menjadi gadis remaja umur 18 tahun.


Namun yang menjadi pemikiran saya bukanlah waktu yang semacam itu, namun waktu yang bersifat psikologis. Ada yang mengatakan waktu itu begitu cepat sehingga tidak terasa umurnya sudah 55 tahun, ada yang mengatakan begitu lambat karena menunggu sesuatu yang tidak kunjung datang.

Konon Einstein ketika ditanya mengenai relativitas waktu pernah menyatakan:

"When you sit with a pretty girl for an hour it seems like a minute, but when you are on a hot stove, a minute seems like an hour. That's relativity."

Ketika Anda duduk berduaan dengan gadis cantik, waktu sejam akan terasa semenit, tetapi bila Anda duduk di atas kompor panas maka semenit akan terasa sejam lamanya. Itulah relativitas.

Einstein rupanya sadar adanya perbedaan antara waktu fisik dengan waktu psikologis di balik ucapannya yang terkenal itu. Berandai-andai saja: apa yang akan terjadi dan rasakan bila kita berdua bersama gadis cantik, tetapi bersama-sama duduk di atas kompor yang membara?

Believe or not, believe ya monggo, not ya monggo, setiap detik yang kita miliki sangatlah berharga sehingga saya dan anda bisa memanfaatkan setiap waktu dalam hidup kita menjadi lebih optimal.
Source:
http://www.sahabatsurgawi.net/alkitab_ip/alkitab_ip_waktu.html
http://esaiei.blogspot.com/2006/01/mengapa-waktu-cepat-sekali-berlalu.html