Minggu, 19 November 2017

Delapan Digital Life Skills yang Dibutuhkan Anak-anak Zaman Now

Pada zaman sekarang, IT dan media digital menjadi salah satu kompetensi inti untuk dapat berhasil di semua lini karir. Beda halnya dengan zaman dulu di mana kemampuan IT adalah sesuatu yang khusus dan hanya dimiliki oleh segelintir orang.

Mungkin kita sudah mengenal istilah IQ, EQ atau bahkan SQ. Yuhyun Park dari infollutionZERO Foundation di situs World Economic Forum menulis mengenai DQ: digital itelligence. DQ dibagi menjadi 3 tingkatan:

Level 1: Digital citizenship / kewarganegaraan digital
Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital dan media dalam cara yang aman, bertanggung jawab, dan efektif.

Level 2: Digital creativity / kreativitas digital
Kemampuan untuk menjadi bagian dari eksositem digital dengan membuat ulang konten baru dan menjadikan ide menjadi realitas dengan mengunakan perangkat digital.

Level 3: Digital entrepreneurship / kewirausahaan digital
Kemampuan untuk menggunakan media digital dan teknologi untuk menyelesaikan tantangan global atau untuk menciptakan peluang baru.

Saat ini, kreativitas digital paling diperhatikan oleh dunia pendidikan, karena semakin banyak sekolah berusaha memberi anak-anak ilmu mengenai media digital, pemrograman dan bahkan robotika, yang kesemuanya terlihat berhubungan langsung dengan kemampuan kerja dan penciptaan lapangan kerja di masa depan.

Kewirausahaan ​​digital juga telah didorong secara aktif, terutama dalam pendidikan tinggi. Banyak universitas terkemuka telah mengadopsi dan mengembangkan kursus atau inisiatif baru seperti hobi technopreneurship untuk mendorong budaya inovasi.

Tetapi, kewarganegaraan digital sering diabaikan oleh seolah maupun pemerintah. Padahal, seorang anak harus mulai belajar kewarganegaraan digital sedini mungkin, idealnya ketika seseorang mulai secara aktif menggunakan permainan digital, media sosial atau perangkat digital lainnya.

Dalam penelitian yang telah dilakukan, ada 8 keterampilan khusus yang perlu diajarkan kepada anak-anak sebagai bagian dari kewarganegaraan digital.
  1. Digital citizen identity: kemampuan membangun dan mengelola identitas yang sehat secara online dan offline dengan integritas
  2. Screen time management: kemampuan mengelola waktu layar seseorang, multitasking, dan keterlibatan seseorang dalam game online dan media sosial dengan penuh pengendalian diri
  3. Cyberbullying management: kemampuan untuk mendeteksi situasi penindasan maya dan menanganinya dengan bijak
  4. Cybersecurity management: kemampuan untuk melindungi data seseorang dengan membuat password yang kuat dan untuk mengelola berbagai serangan cyber
  5. Privacy management: kemampuan untuk menangani semua informasi pribadi yang dibagikan secara online untuk melindungi privasi diri sendiri dan orang lain
  6. Critical thinking: kemampuan untuk membedakan antara informasi yang benar dan yang salah, konten yang baik dan berbahaya, dan kontak online yang dapat dipercaya
  7. Digital footprints: Kemampuan untuk memahami sifat jejak digital dan konsekuensi kehidupan nyata mereka dan untuk mengelolanya secara bertanggung jawab
  8. Digital empathy: kemampuan untuk menunjukkan empati terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain secara online.
Yang terpenting, perolehan kemampuan ini harus berakar pada nilai-nilai kemanusiaan seperti rasa hormat, empati dan kehati-hatian. Nilai-nilai ini memudahkan penggunaan teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Menumbuhkan kecerdasan digital yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan sangat penting bagi anak-anak kita untuk menjadi tuan dari teknologi, alih-alih malah dikuasai oleh teknologi itu sendiri.

Sumber: World Economic Forum

Minggu, 17 September 2017

Konsumsi BBM Honda Brio RS 1.2 CVT 2017 di Yogyakarta

Besar konsumsi BBM biasanya menjadi salah satu faktor dalam menentukan jenis kendaraan yang akan dipakai sehari-hari. Hal ini tentu saja akan dikecualikan untuk kendaraan yang dikoleksi untuk sekedar hobi atau gaya.

Kali ini saya mencoba membuat kalkulasi mengenai konsumsi bahan bakar Brio RS 1.2 CVT keluaran tahun 2017. Cara yang digunakan cukup sederhana, yaitu pada awal perhitungan, bensin diisi penuh, kemudian trip pada odometer direset kembali ke nol. Kendaraan kemudian dipakai secara normal, untuk antar jemput sekolah, pergi ke kantor dan aktivitas dalam kota lainnya, dengan kondisi trafik area Sleman dan Kota Yogyakarta yang kadang macet, kadang lancar.

Sesudah jarum penanda BBM tinggal 1 strip, dilakukan kembali pengisian full tank di SPBU dan mesin pompa yang sama, yaitu di SPBU 4455519 Mlati, Sleman. Hasilnya, untuk pemakaian sejauh 430.1 km sesuai dengan yang ditunjukkan odometer, Honda Brio RS dengan transmisi CVT menghabiskan BBM sebanyak 29,54 liter Pertamax 92 atau 14,56 km/liter atau Rp.566,62/km.

Kendaraan ini melakukan pencatatan juga di odometernya dan menampilkan di display bahwa estimasi konsumsi bahan bakar rata-rata di 15,5 km/liter, atau selisih mendekati 1 km/liter dibandingkan penghitungan konvensional yang saya lakukan. Namun setidaknya hal ini bisa menjadi salah satu acuan bagi para calon pemilik mobil dalam memilih mobil mana yang akan digunakan untuk operasional sehari-hari.

Sabtu, 02 September 2017

Tanggung Jawab Memegang Uang Tunai

Periode antara akhir suatu bulan dan awal bulan berikutnya adalah waktu di mana kebanyakan pekerja memperoleh upah atau gaji. Banyak yang memperoleh gaji melalui transfer, dan banyak pula yang mendapatkan upahnya melalui pembayaran tunai.

Uang kertas yang ada saat ini memiliki nilai intrinsik lebih besar dari nilai yang tertera pada nominalnya, karena biaya cetaknya lebih tinggi. Uang itu didesain untuk dapat berpindah tangan sebanyak ribuan sampai jutaan kali sebelum akhirnya rusak. Setiap perpindahan uang dari satu pihak ke pihak lain merupakan sebuah mekanisme perputaran ekonomi.

Agar perputaran ekonomi terjadi, maka sebaiknya ketika seseorang memperoleh uang tunai, segera mengalihkan ke bentuk lain, misalnya belanja, menabung di bank, atau diinvestasikan, agar uang tunai itu dapat segera berpindah untuk memberikan manfaat bagi perekonomian.

Jika ada yang mengeluh karena baru gajian uang langsung habis, selalu ingat bahwa gaji Anda yang habis itu telah berputar lagi agar orang di tempat lain dapat gajian.

Rabu, 02 Agustus 2017

Mengenai Pendidikan Formal dan Non Formal


Ada salah seorang rekan senior saya yang beberapa waktu lalu bercerita bahwa beliau membuat sebuah slogan 'make higher education your priority' untuk anak-anaknya yang saat itu masih berada di bangku sekolah. Ketika semua anaknya sudah lulus sarjana, kemudian membuat lagi pertanyaan: selanjutnya apa? Pertanyaan ini menggelitik saya, karena berada di antara pemikiran yang menyatakan bahwa hal ini adalah sebuah akhir di garis finish dari sistem edukasi, namun juga merupakan titik awal untuk memulai sesuatu yang baru.

Edukasi sering dikaitkan dengan pendidikan formal mulai dari SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi. Banyak orang yang sering terjebak dengan merasa bahwa akhir dari pendidikan adalah ketika sudah memperoleh kertas ijazah dan gelar yang tersemat di lembaran kertas itu. Padahal tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah untuk memperoleh ilmu, yang nantinya bisa dipraktekkan sesuai dengan apa yang telah dipelajari.

Menurut pandangan saya, pendidikan formal merupakan garis besar yang dirancang sebagai standar umum untuk dapat digunakan oleh masyarakat sebagai acuan dalam mencari ilmu. Acuan tersebut biasanya diikuti dengan jadwal kegiatan belajar mengajar dengan rentang waktu yang telah ditentukan. Faktanya, jumlah jam belajar siswa di lingkungan formal tidak sebanyak jumlah jam ketika siswa tersebut berada di luar sekolah. Di sini peran pendidikan non formal sangat menentukan. Yang pertama adalah pendidikan dari sisi keluarga, kemudian pelatihan atau kursus tambahan yang diikuti. Dan yang paling penting, adalah pendidikan yang dialami melalui pengalaman hidup masing-masing individu.

Bagaimana dengan pertanyaan senior saya mengenai kegalauannya tentang pendidikan? Saya sempat berdiskusi kepada senior tersebut dan menyimpulkan bahwa hidup itu sendiri merupakan sasana belajar di dunia ini, sehingga pendidikan itu tidak pernah ada batasnya sepanjang hayat masih dikandung badan.

Jumat, 19 Mei 2017

Perjalanan Ke Pulau Numfor Kabupaten Biak



Pulau Numfor adalah sebuah pulau yang terletak di barat pulau Biak Provinsi Papua. Pulau ini bisa ditempuh dari Biak dengan menggunakan speed boat selama 4 jam atau dengan pesawat Grand Caravan selama kurang lebih 40 menit.

Secara geografis, pulau Numfor lebih dekat ke Manokwari di Papua Barat. Itulah sebabnya sebagian kecil masyarakat di sini sempat mengusulkan agar pulau ini bergabung ke Papua Barat. Konon cerita mop (kelakar) masyarakat sini, pada jaman dahulu penentuan Pulau Numfor ikut Manokwari atau Biak ditentukan dengan pertandingan bola kaki (sepak bola), yang saat itu dimenangkan Biak, sehingga Pulau Numfor ikut Biak sampai dengan saat ini. Saat ini, Numfor sedang mengajukan untuk menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) setingkat kabupaten, namun karena masih ada moratorium pembentukan daerah baru dari Pemerintah Pusat, maka keinginan adanya DOB ini belum bisa terwujud.


Pada hari Kamis, 19 Mei 2017, saya berkesempatan mengikuti rombongan Gubernur Papua untuk melakukan kunjungan ke Pulau Numfor. Sama dengan Biak yang merupakan pulau karang, suhu di Pulau Numfor juga panas menyengat. Dalam kunjungan yang berdurasi 6 jam ini kami meninjau pembangunan PLTD di Numfor agar masyarakat bisa menikmati listrik selama 24 jam. Kami juga mengikuti peresmian RSUD tipe D yang diberi nama "Lukas Enembe" di Numfor.

Perjalanan singkat ini membawa kesan tersendiri karena saya belum pernah ke Numfor. Rombongan pun akhirnya pulang ke Biak pada pukul 15.00 WIT.

Minggu, 26 Maret 2017

Membuat Lagu Beep "Burung Kakatua" dengan Mikrotik

Baiklah, karena iseng di pagi hari, saya mencoba mengaransemen lagu dengan menggunakan perangkat Mikrotik RB951Ui-2HnD yang memiliki buzzer untuk mengeluarkan suara beep. Berikut ini adalah script-nya.
# Mikrotik beep song "Burung Kakatua"
# Wahyu Wijanarko - http://wahyu.com
:beep frequency=783.99 length=500ms
:delay 500ms;
:beep frequency=783.99 length=1000ms
:delay 1000ms;
:beep frequency=659.25 length=500ms
:delay 500ms;
:beep frequency=1046.50 length=1000ms
:delay 1000ms;
:beep frequency=659.25  length=500ms
:delay 500ms;
:beep frequency=587.33 length=1000ms
:delay 2000ms;
:beep frequency=659.25 length=500ms
:delay 500ms;
:beep frequency=698.46 length=1000ms
:delay 1000ms;
:beep frequency=880.00 length=500ms
:delay 500ms;
:beep frequency=783.99 length=1000ms
:delay 1000ms;
:beep frequency=698.46 length=500ms
:delay 500ms;
:beep frequency=659.25 length=1000ms
:delay 2000ms;
:beep frequency=783.99 length=500ms
:delay 500ms;
:beep frequency=783.99 length=1000ms
:delay 1000ms;
:beep frequency=659.25 length=500ms
:delay 500ms;
:beep frequency=1046.50 length=1000ms
:delay 1000ms;
:beep frequency=659.25  length=500ms
:delay 500ms;
:beep frequency=587.33 length=1000ms
:delay 2000ms;
:beep frequency=1046.50 length=500ms
:delay 500ms;
:beep frequency=987.77 length=1000ms
:delay 1000ms;
:beep frequency=783.99 length=500ms
:delay 500ms;
:beep frequency=880.00 length=1000ms
:delay 1000ms;
:beep frequency=987.77  length=500ms
:delay 500ms;
:beep frequency=1046.50 length=1000ms
:delay 2000ms;