"Enggak pernah saya (memerintahkan), apalagi dihancurkan. Anak buah saya sudah punya kok semua. Jadi yang mana yang harus dihancurkan. Jangan Anda menelan pernyataan orang-orang yang sudah tersudut bulat-bulat. Dan kalau memang saya jahat, mengapa bukan auditor ini yang saya pindahkan ke Papua. Saya punya kuasa kok, atau saya mempengaruhi opini pemeriksaan mereka. Aku ketua kok disini," paparnya.
Mbok jangan gitu, Pak. Sebagai warga Papua kok rasanya saya melihat dari kata-kata beliau, sepertinya beliau menyatakan secara implisit kalau orang Jakarta mau 'membuang' staff, adalah dengan cara mengirim mereka ke Papua. Padahal saya melihat pekerjaan rekan-rekan BPK di Papua itu sungguh berat (bukan mau membela BPK), apalagi yang harus memeriksa sampai ke pedalaman Papua yang hanya bisa dijangkau dengan pesawat kecil saja, yang keselamatannya kurang terjamin, dengan fasilitas yang sangat minim.
Semoga pikiran wong cilik seperti saya yang juga bekerja di Papua dapat membuka mata pembaca bahwa yang bekerja di Papua itu bukan orang buangan dari Jawa. Kami bekerja di Papua bukan karena dijahatin siapa-siapa lho, Pak. This is Just my 2 cents.