Sabtu, 25 Oktober 2014

Sarana Air Bersih di Elelim, Kabupaten Yalimo

Distrik Elelim yang menjadi ibu kota Kabupaten Yalimo adalah daerah yang berada di ketinggian kurang lebih 400 mdpl, sedangkan Wamena yang berjarak 132 km melalui jalan darat berada di ketinggian 1600 mdpl. Saya tidak tahu angka persisnya, namun saya mengetahui ini dari indikator di dashboard mobil Mitsubishi Strada Triton yang kami naiki dalam perjalanan dari Elelim menuju Wamena.

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh penduduk Elelim adalah tersedianya air bersih. Ada saluran air bersih dari mata air, namun baru menjangkau perumahan pejabat eselon 2 Kabupaten Yalimo. Pegawai dan masyarakat memanfaatkan air hujan yang biasa turun setiap 2-3 hari sekali untuk kebutuhan MCK (mandi, cuci, kakus). Hasilnya adalah ketika mandi dengan sabun, maka ketika dibilas akan terasa licin.

Di sisi lain, banyak juga mata air bersih dari alam. Jika stok air hujan di penampungan habis, kami biasa mandi di sebuah pancuran, sekitar 1 km dari tempat kami tinggal dengan naik sepeda motor menuruni bukit. Biasanya saya sekalian bawa jerigen 30 liter yang diisi air pancuran untuk keperluan di rumah.

Saat ini saya baru saja mendarat setelah perjalanan udara dari Wamena dan tiba di Jayapura sesudah lebih dari 2 minggu berada di Elelim. Beberapa waktu lalu, kami pergi ke pancuran dan mandi. Ketika memencet botol sabun cair dan siap mengoleskan di badan, teman-teman teriak, "Mas jangan pakai itu!"

Saya kaget! Saya pikir saya salah pencet shampo. Belakangan saya ketahui ternyata sabun cair yang mau saya pakai itu adalah sabun cuci cair yang dimasukkan ke botol sabun mandi. Untung saja belum sempat oles ke badan.
Pengalaman lain adalah ketika tahun 2012 lalu mandi bersama masyarakat asli Elelim di pancuran. Saya sudah siap membawa perlengkapan mandi. Ketika mereka mandi, saya tawarkan sabun mandi cair dan shampo yang saya bawa, tetapi mereka tidak mau.

"Itu tidak bagus, tidak terasa!" kata salah satu dari mereka. Selang beberapa saat, mereka mengeluarkan Rinso bubuk, dan saya berpikir bahwa mereka mau sekalian cuci baju. Alamak! Ternyata deterjen pencuci baju itu dipakai untuk shampo rambut dan bersihkan badan. Saya tanya tetangga kami yang adalah orang Jawa, ternyata mereka biasa mandi pakai sabun cuci. Dan tetangga kami ini mencoba meniru saat kehabisan shampo, namun hasilnya kulit kepala terkelupas selama seminggu.

Di sebuah sudut jalan di Distrik Elelim hari Jumat (24/10) kemarin, saya melihat banyak pipa air minum hitam ukuran 3 inch yang baru saja tiba. Sepertinya akan dibangun jaringan air yang baru. Semoga dengan pembangunan  jaringan air bersih ini pegawai Kabupaten Yalimo dan masyarakat memperoleh air bersih dengan mudah untuk dapat mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat Yalimo.

Kamis, 16 Oktober 2014

Menghilangkan Iklan Intrusive Telkomsel Flash

Setelah beberapa waktu lalu berkutat dengan iklan Telkomsel yang muncul ketika browsing dengan menggunakan Telkomsel Flash, saya akhirnya mengontak Customer Service Telkomsel untuk mengutarakan keberatan saya.

Menggunakan aplikasi MyTelkomsel di Android, saya menggunakan fitur layanan pelanggan untuk mengirim komplain atau pengaduan. Dalam beberapa jam setelah posting komplain tersebut, saya browsing lagi dan sudah tidak ada lagi iklan intrusive yang muncul ketika browsing, dan saat ini sudah saya coba lebih dari 10 hari, dan iklannya sudah menghilang.

Jumat, 10 Oktober 2014

Cara Menghentikan Transfer Berkala di KlikBCA

Beberapa penyedia internet banking, salah satunya adalah BCA menyediakan fitur transfer berkala (recurring transfer). Fitur ini memudahkan kita jika ingin melakukan transfer dengan jumlah tertentu secara berkala ke rekening lain. Biasanya fitur ini adalah untuk membantu pemindahan dana yang bersifat tetap dalam jangka waktu tertentu, untuk menghindari jika kita lupa, karena proses transfer diproses otomatis oleh sistem berdasarkan periode yang kita pilih, baik harian, mingguan, maupun bulanan. Input transfer berkala ini dimasukkan melalui menu transfer dana seperti pada gambar berikut.

recurring_transfer_bca

Namun, jika ternyata sebelum masa berlaku habis kita ingin membatalkan transaksi transfer berkala BCA ini, caranya cukup mudah dan bisa dilakukan di KlikBCA. Ada menu Transaction Status, lalu cari transaksi di masa depan yang ingin dibatalkan dengan mencari berdasarkan tanggal efektif. Pilih transaksi tersebut, lalu klik tombol Cancelled atau batalkan. Setelah konfirmasi, maka transaksi transfer berkala tersebut akan otomatis dibatalkan.

transaction_status

Beberapa bank penyedia internet banking lain sepertinya masih mensyaratkan kita menghubungi customer support untuk dapat melakukan pembatalan transfer berkala seperti ini.

Selasa, 07 Oktober 2014

Wisata Kuliner Jayapura RM Antariksa

Begitu mendarat di Kota Jayapura, akan kurang rasanya jika tidak mencicipi makanan yang ada di sini. Salah satu tempat yang bisa dikunjungi adalah Rumah Makan Antariksa yang terletak di Jl. Raya Abepura - Sentani di Kotaraja, sekitar 100 m seberang SPBU (pom bensin) Kotaraja, arah menuju Jayapura. Warungnya kecil, namun bersih dan nyaman.

Sajian yang ditawarkan ada beragam, ada lalapan sambal iblis (mungkin karena kepedasannya), sop buntut, ikan mujair bakar, dan ayam bakar. Kami memesan sop buntut, dan langsung disajikan panas-panas. Rasa rempahnya begitu terasa, wajar saja jika banyak yang mengunjungi tempat ini, mulai dari sopir taksi sampai pejabat, karena selain rasanya pas, harganya cukup terjangkau untuk wilayah Jayapura. Kami 3 orang melahap 3 porsi sop buntut, 2 gelas jeruk hangat dan segelas teh hangat membayar sebanyak Rp.160.000,-.

Senin, 06 Oktober 2014

Cara Menghilangkan Intrusive Ads Telkomsel dan XL Axiata

Beberapa bulan ini saya cukup tertarik mengamati adanya intrusive ads ketika browsing menggunakan Telkomsel Flash. Saya baca di beberapa media, hal serupa juga terjadi di pengguna XL Axiata. Selain tampilannya mengganggu, ternyata hal ini membuat beberapa website tidak bisa diakses dengan sebagaimana mestinya. Beberapa website yang menggunakan javascript atau css tertentu untuk membantu menampilkan menu dan tampilan tertentu tidak bisa diakses dengan baik.

Prakteknya, provider tersebut menggunakan interstitial ads dan offdeck ads untuk memanipulasi content web yang dikirimkan ke pelanggan. Dalam interstitial ads, biasanya akan ditayangkan dalam satu halaman web penuh sebelum pengguna masuk ke halaman situs yang diakses, sementara off-deck ads merupakan format iklan yang disisipkan di bagian atas halaman sebuah situs. Setahu saya, cara ini sudah digunakan oleh beberapa provider hosting gratisan sejak tahun 2000 lalu, misalnya waktu itu ada layanan Yahoo! Geocities, Tripod Lycos dan Freeservers yang memodifikasi tampilan HTML web yang kita upload sehingga muncul iklan tambahan ketika diakses oleh pengunjung situs web kita yang dihosting di server gratisan itu.

offdeck_ads_telkomsel

Untuk iklan yang disisipkan oleh provider hosting, menurut saya masih oke sebagai risiko karena untuk menutupi biaya server, dan itu dilakukan ketika data tersebut disajikan oleh server. Sedangkan, dalam kasus Telkomsel dan XL Axiata ini, mereka melakukan modifikasi data di tengah jalan ketika data tersebut ditransmisikan.

Yang menarik, karena saya mengelola website cerita lucu yang ada iklannya, banyak iklan banner yang tidak mau muncul, dan di data kami dengan jumlah traffik yang sama (berdasarkan Google Analytics), iklan yang berhasil muncul saat ini adalah kurang dari 50 persen dari trafik. Saya masih belum bisa tahu apakah ini karena pengunjung website kami menggunakan ad blocker atau karena iklan intrusive ini. Sebagai gambaran adalah, dari pengunjung situs kami itu, lebih dari 70% pengunjung situs yang saya kelola adalah menggunakan perangkat mobile, dan urutan teratas provider telekomunikasi yang mengakses website saya adalah: PT Telkom Indonesia, PT Hutchison CP Telecommunications, PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Indonesia, dan PT Excelcomindo Pratama.

Sepertinya, langkah yang bisa dilakukan oleh webmaster adalah memindahkan websitenya ke SSL. Dengan SSL, akan sulit untuk melakukan interupsi iklan seperti ini. Kerugian yang mungkin ada adalah SSL agak sedikit lebih lama untuk diakses karena browser harus melakukan serangkaian verifikasi sebelum bisa mentransfer data ke pengunjung karena alasan keamanan. Selain itu, beberapa provider iklan masih belum mendukung tampilan iklan dengan menggunakan SSL, sehingga akan muncul peringatan ketika kita menampilkan iklan dengan alamat sumber HTTP di halaman yang menggunakan SSL.

Sekarang, kemana kami harus mengadu?

Minggu, 05 Oktober 2014

Pakan Alami Budidaya Ikan Nila

Sudah 1 tahun ini kami memelihara beberapa ekor ikan nila di kolam buatan di belakang rumah. Selain karena ikan ini makanan utamanya adalah tumbuhan, ikan ini paling mudah dipelihara dan sangat cepat berkembang biak. Ikan baru berumur kurang dari 4 bulan saja sudah beranak pinak. Bahkan, suatu kali kami menguras kolam sampai kering dan ikannya habis, tiba-tiba saja muncul larva ikan ini yang banyak jumlahnya, sehingga sampai sekarang ikan ini tidak habis-habis. Mungkin karena telur yang sudah dibuahi masih menempel di dasar atau dinding kolam.

Karena harga pakan juga cukup mahal, maka kami mecoba memberi ikan itu dengan pakan alternatif. Kami mencoba menggunakan daun singkong utuh yang dimasukkan ke kolam. Hasilnya adalah ikan ini dengan lahap memakan daun-daun singkong.


Kelemahan daun singkong ini adalah kolam kami menjadi cepat kotor karena sisa daun yang tidak termakan ini lama-kelamaan tenggelam dan membusuk, akhirnya ikan menjadi banyak yang mati. Kemudian, kami menabur tanaman terapung moto iwak (lemna minor) di kolam. Tumbuhan kecil ini memiliki protein tinggi dan disukai oleh ikan. Tanaman mengapung ini berkembang biak menjadi 2 kali lipat setiap 3-5 hari.

Karena tanaman ini menyerap amonia air kolam untuk bisa tumbuh, kolam kami sudah beberapa bulan ini tidak dikuras, namun tidak begitu bau dan ikan tetap hidup dan sehat. Sekarang, ikan nila yang ada di kolam kami nyaris tidak pernah kami beri makan dengan pakan buatan, namun tetap hidup dan berkembang biak dengan cepat.

Wisma INRI Karangpandan

Kami menghadiri acara baptis anak Bang Albert di Karangpandan, Kabupaten Karanganyar hari Minggu 5 September 2014. Karena jarak yang cukup lumayan dari Jogja, kami menginap di Wisma INRI Karangpandan.

Daerah ini sejuk, sehingga tidak diperlukan AC. Biasanya, selain untuk menginap, wisma ini digunakan untuk krgiatan retreat.

Yang cukup menarik di sini adalah pemandangan persawahan di sekitar wisma. Tanaman padi menghampar hijau dan segar, dengan air yang terus mengairinya dari pegunungan. Salah satu rekan saya yang adalah arsitek mengatakan bahwa sawah ini merupakan pemandangan gratis yang diberikan tetangga. Gratis, karena tidak perlu membeli untuk memiliki tanahnya, namun dapat pemandangan indahnya. Saya ingat, ada yang bercerita ke saya jika ada salah satu pengelola villa yang membeli seluruh sawah di sekitarnya hanya agar memperoleh pemandangannya, karena kalau tidak dibeli, konon banyak yang akan membuat bangunan baru di kawasan itu.

Semoga pemandangan indah sawah dan ladang di negara kita tetap terjaga.

Sabtu, 04 Oktober 2014

Kuliner Solo Rumah Makan Taman Sari

Melintasi Kota Solo, yang pertama saya bayangkan adalah wajib makan tengkleng untuk meningkatkan stamina. Namun apa daya, karena sedang merayakan Idul Adha, warung yang menjual tengkleng di Solo banyak yang tutup. Memang ada beberapa yang buka, namun siang sudah habis. Kebetulan kami melintas dari Jogja ke arah Karanganyar malam jam 19.00 WIB.

Di Jalan Adi Sucipto Mo. 168 Colomadu, ada Rumah Makan Taman Sari. Tempatnya lumayan besar dan parkir luas. Selain itu, sajian yang diberikan adalah prasmanan. Kita memilih sendiri menu yang disajikan di meja, lalu melaporkan diri ke kasir untuk dihitung. Masakannya khas Jawa ndeso dan hal ini adalah salah satu yang paling saya senangi.

Kamis, 02 Oktober 2014

Kuliner Pepes Ikan Patin di Yogyakarta

Saya pertama makan ikan patin adalah waktu ke Banjarmasin, tahun 2005 silam. Setelah itu, setiap ada masakan ikan patin di manapun, saya akan mencoba untuk mencicipinya.

Beberapa hari lalu kami pulang ke rumah setelah mengantar anak ke sekolah. Kami mampir ke rumah makan Rata-Rata di perempatan Jalan Kabupaten di Ring Road Utara Yogyakarta. Rumah makan ini ada di seberang RS Akademik UGM. Untuk urusan harga, pepes ikan patin di sini terjangkau. Kalau tidak salah kurang dari Rp.10.000. Rasanya pedas dan tentu saja maknyus, karena tekstur ikan patin yang lebih banyak lemaknya dibanding ikan yang lain.