Kamis, 13 Januari 2011
Keamanan Jaringan Komputer
Saya ingat ketika saya masuk ke sebuah institusi bank untuk diminta memperbaiki perangkat komputer yang rusak, kami harus mensetting ulang jaringan di tempat tersebut. Namun ternyata setting IP ini tidak semudah apa yang saya bayangkan, yaitu dengan mengisi IP di konfigurasi perangkat jaringan pada komputer yang diperbaiki. Kami ternyata harus menunggu orang IT dari Jakarta untuk sekedar menyetting IP ini. Hal itu merupakan suatu prosedur baku yang diterapkan oleh manajemen bank tersebut, karena bank merupakan salah satu institusi yang mengandalkan teknologi informasi untuk pengolahan datanya. Salah sedikit, data uangnya menjadi selisih, dan hancurlah sistemnya.
Konon, pada beberapa tahun yang lalu di sebuah bank di Indonesia pernah terjadi pada akhir tahun ada selisih antara laporan buku dengan laporan di sistem sebesar 1 rupiah, dan memerlukan waktu berhari-hari jutaan rupiah untuk membayar lembur tim IT yang mencari letak kesalahan selisih data tersebut. Karena selisih uang tidak ditolerir oleh Bank Indonesia, yang bisa mengakibatkan denda yang sangat besar bagi suatu bank.
Kesalahan bisa terjadi karena kelalaian entry data, tapi bisa juga terjadi karena ada penyelundup masuk ke sistem suatu perusahaan. Menjadi manajer IT di perusahaan itu serba susah, karena manajer IT bisa menjadi orang paranoid dengan balok sana-sini, tidur nyenyak, tapi dibenci karyawan lain, atau open tetapi membahayakan peretas yang masuk ke jaringan perusahaan.
Lalu apakah pilihan Anda, hai para manajer IT dan admin jaringan?
1 komentar:
Ahh guampang mas........ tp aku nyarinya suuusah eeee.!!!
ne' takon iku podho karo njalok. tukuuuuu...... heee
Posting Komentar