Satu hal yang pernah saya ingat, waktu kami masih di bangku sekolah, kami mengerjakan soal ujian. Soal ujian di sekolah terdiri dari pilihan dan esai. Dalam pertanyaan yang bersifat pilihan, kami diminta untuk memilih jawaban dari A sampai E. Untuk pertanyaan yang bersifat esai, kami harus mengisi jawaban dengan deskriptif. Kalau pilihan, kami masih ada kesempatan untuk menjawab benar, namun pada jawaban esai, jika kami sama sekali tidak tahu jawabannya, maka kami 'terpaksa' mengarang indah.
Salah seorang teman menggunakan ajian menghitung kancing untuk mengisi jawaban pilihan. Memang, teman saya itu asli 'raja judi', karena kalau taruhan banyak menangnya. Hasilnya? Teman saya yang memakai kancing itu nilainya lebih besar dari nilai saya. Sayang, nasibnya sekarang tidak seberuntung waktu itu.
Dalam hidup, pilihan itu sebenarnya bisa diatasi apabila kita memiliki banyak pengalaman. Namun, terkadang pengalaman saja tidak cukup. Teman saya yang bernama Kelik Puryadi menulis di status Facebooknya, kurang lebih begini:
Anda harus belajar dari kesalahan orang lain, karena Anda tak cukup waktu untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri
Di dunia ini ada 5 milyar orang, dan percayalah bahwa masalah yang anda alami mungkin dialami juga oleh orang lain di tempat dan waktu yang mungkin berbeda. Dengan belajar dari pengalaman mereka, maka kita akan bisa terbantu dalam menghadapi permasalahan akan sebuah pilihan.
1 komentar:
menarik untuk disimak;
errr, dari pada ngitung kancing mending pake rand() aja mas lebih cepet.:).*langsung kabuur*.
Posting Komentar