Saya sering melakukan pekerjaan di pedalaman Papua. Beberapa daerah ada yang memiliki kota begunung-gunung, namun banyak juga yang memiliki kota cukup datar. Sayangnya, keadaan itu tidak didukung kesadaran lingkungan, karena sebagian besar senang menggunakan motor meskipun harga bensin cukup gila, berkisar antara 15 ribu sampai dengan 50 ribu seliter.
Solusinya? Saya membawa sepeda lipat keliling Papua! Sepeda ini kami beli di Wamena, Jayawijaya. Selanjutnya, sepeda itu saya bawa ke daerah-daerah lain, seperti Dekai Yahukimo dan Jayapura. Bawanya? Naik pesawat, dimasukkan bagasi. Karena sepeda ini merupakan sepeda lipat dan beratnya hanya sekitar 14kg, saya jarang terkena overweight. Paling kalau ditambah koper pakaian saya, bagasi saya kelebihan sekitar 5 kg. Overweight 5 kilo biasanya bayar sekitar 45 ribu rupiah.
Hasilnya? Selain badan bugar karena berolahraga menggunakan sepeda, pengeluaran bensin menjadi lebih berkurang, sehingga mengurangi emisi karbon di daerah-daerah tersebut. Sebenarnya saya ingin sekali membawa sepeda ini keliling nusantara, tapi saya sementara ini mengandangkannya di Papua, jadi keliling Papua saja dulu :)
Kamis, 26 Mei 2011
0 komentar:
Posting Komentar