Jumat, 24 September 2010

Bagaimana Menilai Perusahaan Start-Up


Bagi para penggiat startup lokal di bidang IT maupun penggiat usaha baru di luar bidang IT, berikut ini bisa menjadi gambaran bagaimana calon investor menilai perusahaan startup Anda sebelum memutuskan untuk menyerahkan dananya sebagai bentuk penanaman modal.

Secara umum, perusahaan yang berjalan akan mengalami beberapa fase:

Start-up: Merupakan tahap awal setelah sebuah bisnis telah dibentuk. Produk ini umumnya masih belum diuji dan tidak memiliki pasar yang mapan. Perusahaan tersebut memiliki sejarah operasional yang sedikit dan kadang tidak ada perusahaan yang bisa digunakan sebagai pembanding. Nilai perusahaan ini bersandar sepenuhnya pada potensi pertumbuhan di masa depan.
Jangan salah kaprah dengan istilah start-up, karena perusahaan yang berjalan di atas 5 tahun seharusnya sudah memiliki track record dan bukan merupakan start-up lagi.
Ekspansi: Setelah perusahaan berhasil menarik pelanggan dan membangun eksistensi di pasar, pendapatan meningkat dengan cepat, meskipun mungkin masih mengalami kerugian. Operasi perusahaan sudah bisa mulai memberikan informasi dari nilai perusahaan, perolehan margin dan pertumbuhan yang diharapkan, tetapi margin pada tahap ini belum dapat diproyeksikan ke masa depan.

Pertumbuhan Tinggi: Pendapatan perusahaan berkembang pesat pada tahap ini, keuntungan mengikuti kenaikan pendapatan.

Mature Growth: Pertumbuhan perusahaan mulai stagnan.

Decline: Tahap terakhir dalam siklus ini adalah penurunan. Perusahaan memiliki pendapatan dan laba mulai menurun, ketika bisnis mereka matang (mature) dan para pesaing mulai menyusul. Dalam kondisi seperti ini, biasanya perusahaan akan melakukan inovasi untuk meraih ceruk pasar yang baru agar dapat berkembang.



Bagaimana pendekatan penilaian dari pandangan calon investor untuk perusahaan yang baru berdiri? Karena perusahaan yang baru berdiri tidak memiliki data yang cukup sebagai bahan untuk melakukan penilaian, maka calon investor akan melihat melalui beberapa poin, di antaranya:

Penilaian Aset
Tentu saja yang pertama kali dinilai oleh calon investor adalah total aset perusahaan yang sudah dimiliki.

Pendekatan Pasar
Cara lain untuk melihat penilaian adalah dengan memperkirakan potensi pendapatan suatu perusahaan berdasarkan permintaan teoritis di pasar. Mulailah dengan estimasi besar dan pertumbuhan pasar. Semakin besar pasar, dan proyeksi pertumbuhan tinggi (sebaiknya dilakukan oleh analis independen), semakin besar potensinya, start-up Anda semakin berpotensi untuk layak jual.

Pendekatan pasar ini juga mengarah kepada keberlanjutan (sustainability) dari perusahaan. Investor yang memiliki informasi luas jarang sekali mau membeli perusahaan yang diperkirakan akan memiliki potensi umur yang pendek.

Penilaian dengan Pendekatan Pendapatan
Metode ini digunakan secara luas oleh para analis keuangan, melibatkan proyeksi arus kas dan dilakukan diskonto pada tingkat tertentu sampai pada nilai saat ini. Jika kenaikan pendapatan yang diharapkan lebih tinggi dari nilai saat ini yang didiskontokan dengan parameter tertentu (misalnya suku bunga, obligasi atau investasi lainnya), maka investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi.

Referensi:
1. Damodaran, Aswath, 2002, Investment Valuation, 2nd edition, John Wiley & Sons, Inc.
2. http://www.forbes.com/2009/09/23/small-business-valuation-entrepreneurs-finance-zwilling.html

0 komentar:

Posting Komentar