Jumat, 10 Agustus 2012

Kisah di Sebuah Lapo Batak di Jakarta

Saat ini (9 Agustus 2012) saya sedang ada tugas di Jakarta dan saya diajak rekan untuk makan malam di sebuah tempat makan atau boleh dikatakan merupakan restoran Batak di seputaran Jalan Pramuka. Di tempat ini ternyata berkumpul berbagai macam lapo Batak yang spesialis menyediakan makanan "haram". Dari beberapa pilihan, kami masuk le Lapo Ondihon di Jalan Pramuka Raya No. 14A, karena di dalamnya ada hiburan berupa musik. Namun sayangnya, ketika kami tiba dari jam 20.00 sampai dengan jam 21.00 GMT+7, pemusik tidak kunjung datang.



Menu masakan Batak bukan hal yang asing bagi saya, karena istri saya sendiri juga orang Batak (kelahiran Yogyakarta), sehingga kalau sedang berkumpul di keluarga, pastinya masakannya tidak jauh-jauh dari saksang, ayam digota, panggang, ikan arsik dan berbagai kombinasi sejenis lainnya.

Pesanan pertama yang tiba adalah sepiring B2 panggang.



Dilanjutkan sebagai pelengkap adalah sup B2.



Dari sisi rasa, menurut saya sudah memenuhi syarat, hanya saja porsinya menurut saya lebih sedikit dibandingkan dengan di Bang Ucok "Tapian Nauli" Condong Catur Yogyakarta. Selain itu, jika ditanya masalah harga, mohon maaf saya betul-betul tidak mencatat dan tidak tahu-menahu, karena pada waktu itu saya posisinya ditraktir :)

0 komentar:

Posting Komentar