Di daerah manapun pasti ada saja yang namanya konflik, entah masalah kecil maupun masalah yang besar. Begitu pula di Papua, terutama di pedalaman Pegunungan Tengah. Perseteruan yang ada kadang memakan korban jiwa pada pihak-pihak yang bertikai.
Aturan dasar dari penyelesaian ini adalah nyawa ganti nyawa, misalnya ada seorang yang mati karena perang, maka di pihak musuh juga harus ada satu nyawa yang melayang. Dalam kondisi seperti ini, maka perang tidak akan pernah usai. Salah satu media penyelesaiannya adalah dengan mengganti denda, yang biasanya diwujudkan dalam bentuk babi, misalnya satu nyawa ditukar dengan 10 ekor babi. Jumlah ini sebenarnya tidak mutlak, namun tergantung kesepakatan.
Dalam beberapa hari ini di Wamena banyak masyarakat yang melakukan perdamaian atas terjadinya konflik dalam sebulan terakhir, sehingga muncul pemandangan masyarakat yang membawa babi dalam jumlah banyak ke tempat rekonsiliasi. Selain babi, saat ini masyarakat juga sudah menerapkan denda dengan nominal uang.
Kamis, 08 September 2011
0 komentar:
Posting Komentar