Saat ini saya sedang mencoba membangun rumah untuk tempat tinggal di Sleman, Yogyakarta. Setelah membaca berbagai macam informasi dan berdiskusi dengan pakar akhirnya disepakati pembangunan rumah dilakukan dengan komposisi semen, pasir dan kapur (labur) yang sudah ditentukan.
Nah, kebetulan karena saya di desa, saya ditawari oleh orang tua saya untuk menambah campuran semen merah. Katanya sih agar semen yang dicampur dengan semen merah bisa agak liat, sehingga untuk penataan batu bata dan proses penutupan batu bata bisa lebih lengket.
Pozolan (tras dan semen merah) adalah bahan alami ataupun buatan yang terdiri dari unsur silikat dan aluminat yang reaktif. Pozolan tidak memiliki sifat semen, tetapi jika dicampur dengan kapur padam dan air dalam suhu kamar lama-kelamaan akan mengeras menjadi padat dan sukar larut dalam air. Bahan-bahan yang tergolong sebagai pozolan adalah tras, semen merah, gilingan terak/dapur tinggi, fly ash dan air sebagai media pengikat untuk keperluan beton.
Dari situs
http://www.smecda.com/ saya memperoleh informasi sebagai berikut:
Harga semen biasanya cukup mahal untuk dijangkau oleh masyarakat kebanyakan. Untuk mengganti semen ini sebagian orang menggunakan semen merah. Semen merah ini cukup kuat apabila campurannya memenuhi syarat, bahkan saking kuatnya dapat dibuat untuk bahan rumah bertingkat dua atau dam ukuran sedang.Karena keterbatasan waktu mengeksplorasi informasi mengenai semen merah tersebut, maka saya akhirnya urung menggunakan semen merah. Namun demikian, bagi rekan-rekan yang memerlukan semen merah di daerah Jogja, Bantul, Sleman, Wates/Kulon Progo, Wonosari/Gunung Kidul, Klaten, Solo, Magelang, Purworejo dan sekitarnya bisa memesan dan konsultasi dengan:
Semen merah dapat dibuat dari hancuran bata merah, kapur dan pasir. Bata merah dapat diperoleh dari bekas bangunan yang dibongkar yang kemudian dihancurkan dengan cara ditumbuk. Setelah bata merah dihancurkan menjadi bubuk kemudian dicampur dengan bahan lain dengan perbandingan seperti berikut:
• 1 bagian bubuk bata merah
• 1 bagian kapur
• 1 bagian pasir halus
Pilihlah kapur yang berkualitas baik, dengan kandungan sekurang-kurangnya 75 % calsium oxida. Pasir juga harus berkualitas baik dan bersih dari segala kotoran seperti kerikil maupun bahan-bahan lain.
Setelah bahan-bahan dicampur kemudian diayak dengan ayakan kawat yang halus sampai mendapatkan bagian-bagian yang halus saja. Tambahkan air secukupnya dan aduk sampai rata. Adukan ini siap digunakan untuk merekat batu bata untuk membuat bangunan seperti layaknya adukan yang terbuat dari semen biasa. Adukan akan kering dalam waktu 4 hari sampai 1 minggu. Jika batu bata bersih, adukan ini akan merekat sangat baik dan akan sangat tahan terhadap kelembaban yang cukup tinggi.
Bapak Andreas Antonius Doloksaribu, Jl. A Yani Siwalan Sentolo Kulon Progo, Telp 0274-6472094.
2 komentar:
[...] Planet Terasi [...]
Saya mempunyai lahan seluas 2.5ha di daerah nagreg garut, apa ada ide untuk mengelolanya? ths
Posting Komentar