Pemandangan menarik dalam perjalanan ke kantor hari selasa pagi (27/7) kemarin adalah banyaknya anak-anak di sepanjang Jl. Magelang yang berdiri untuk menunggu presiden lewat.
Jaman saya kecil dulu sangat lumrah anak-anak menunggu Camat, Kepala Dinas, Bupati, Gubernur atau Menteri yang melakukan kunjungan ke wilayahnya dengan persiapan yang bahkan bisa sampai berminggu-minggu. Sekarang, hal itu sudah sangat jarang dilakukan. Kalau mau datang ya datang saja, dan anak buah pejabat yang berkepentingan saja yang sibuk menyiapkan untuk kedatangan pejabat tersebut.
Kegiatan menyambut Presiden bisa dipandang sebagai hal yang positif maupun negatif. Secara positif, anak-anak bisa terhibur dan bisa melihat Presiden lewat dan siapa tahu nanti akan termotivasi dan bercita-cita menjadi seorang presiden. Seseorang yang saya kenal yang akhirnya jadi PNS bercerita bahwa dia ingin menjadi PNS karena waktu kecil melihat mereka datang dengan jip hijau plat merah dan sangat dihormati.
Secara negatif, anak-anak kehilangan jam belajar, kemudian secara sadar atau tidak sadar, anak-anak itu melihat dan terpatri dalam otak mereka bahwa pejabat harus diprioritaskan dan didahulukan di jalan raya, meskipun hal ini memang sudah tertulis di peraturan resmi.
Anak-anak jaman sekarang sebaiknya diberikan sebuah pemahaman dan dilibatkan dalam contoh nyata dalam format yang kreatif, bahwa menjadi pejabat bukan pada konteks untuk mendapat prioritas dan kehormatan, namun lebih menjadi pemimpin sekaligus pelayan masyarakat untuk membawa masyarakat menjadi lebih sejahtera.