Senin, 30 Desember 2013

Kenduri Natal 2013 di Yogyakarta

Di kampung kami, setiap peristiwa tertentu biasanya diadakan kenduri. Misalnya kelahiran, kematian, pernikahan atau peristiwa khusus lainnya. Kenduri ini dimaksudkan sebagai sarana mengungkapkan rasa syukur dengan mengundang tetangga untuk makan bersama dan membawa pulang bingkisan berupa makanan, baik yang sudah matang maupun dalam bentuk mentah.

Sebagai bentuk kerukunan antar umat beragama, di kampung (RT) kami diadakan kenduri untuk hari-hari besar keagamaan. Misalnya Kenduri Lebaran, yang diadakan saat Hari Raya Idul Fitri. Di bulan Desember juga diadakan Kenduri Natal dengan tuan rumah adalah keluarga Kristiani. Dalam setiap acara kenduri, semua warga hadir, tiap keluarga diwakili anggota keluarga laki-laki. Ibu-ibu jarang ikut kenduri, biasanya kalau tidak ada anggota keluarga laki-laki, bingkisan kenduri akan dibawakan oleh tetangga.


Warga datang berkumpul tepat waktu dan acara langsung dimulai. Kenduri dipimpin oleh pemuka agama, atau kalau tidak ada biasanya salah satu warga akan memimpinnya.


Kenduri ini diisi dengan doa, berlangsung antara 5-10 menit, setelah itu diadakan pembagian bingkisan, atau sering disebut sebagai "berkat" yang dibawa oleh warga pulang ke rumah masing-masing. Jadi, jika ada warga yang telat datang 10 menit saja, maka akan tertinggal karena acara sudah selesai.

Sayangnya, kami tidak mengadakan kenduri Imlek, Waisak dan Nyepi karena tidak ada yang memperingatinya. Kalau saja ada kenduri Imlek, selain ada berkat makanan, mungkin akan dapat angpau juga ya?

Selasa, 24 Desember 2013

Cara Membuat Blog Bahasa Inggris

Dulu, ketika pertama kali membuat blog, saya sempat terpikir untuk memilih bahasa yang ingin saya gunakan. Pada waktu itu saya memilih untuk mencampur blog saya. Ketika saya ingin menulis dalam bahasa Indonesia, saya langsung posting dalam bahasa Indonesia. Nah, ketika saya ingin menulis blog dalam bahasa Inggris, saya langsung saja menulisnya. Belakangan hal itu menjadi cukup membingungkan karena malah isi blog menjadi campur aduk.

koma

Akhirnya, pada tahun 2010 saya mencoba membuat subdomain untuk memisahkan antara blog berbahasa Inggris dan blog berbahasa Indonesia. Saya menggunakan domain utama wahyu.com (belakangan saya menggunakan www.wahyu.com karena alasan teknis hosting) untuk postingan bahasa Inggris dan id.wahyu.com untuk postingan berbahasa Indonesia. Akhirnya setelah 3 tahun kemudian, pada bulan Nopember 2013, saya baru berhasil memindahkan postingan-postingan berbahasa Indonesia di www.wahyu.com ke id.wahyu.com dan saya membuat redirect 301 agar yang masih tersesat ke URL lama masih bisa ‘tertolong’ untuk menuju ke URL yang baru dengan isi posting yang sama.

Mengenai kemapuan grammar yang pas-pasan, menurut saya untuk menulis blog dalam bahasa Inggris atau bahasa apapun, ya tulis saja, tidak perlu takut grammar benar atau salah, meskipun kadang kesalahan grammar juga bisa berakibat fatal. Namun kepercayaan diri merupakan modal utama. Apalagi saya hidup bukan di tempat orang yang berbicara dengan bahasa Inggris, sehingga pasti ada saja kesalahan dan kesulitan untuk memeriksa kebenaran grammar.

Tetapi prinsip dasar suatu bahasa kan sepanjang penulis dan pembaca sepaham dengan maksudnya, berarti kan tidak ada masalah?

Senin, 23 Desember 2013

Tempat Cukur di Jayapura

Cukur atau potong rambut merupakan salah satu jasa yang diperlukan agar penampilan kita bisa lebih rapi. Nah, di Jayapura ini banyak sekali salon atau tempat cukur rambut yang tersedia, mulai dari cukur Madura sampai cukur ‘bermerek’ seperti Rudy Hadisuwarno yang memiliki beberapa gerai di Jayapura.

Tarif_Cukur

Salah satu favorit saya adalah cukur pria dari Madura, yang terletak di depan pintu masuk Gereja Katolik Paroki Kristus Juruselamat, Kotaraja. Tempat cukur ini buka dari pagi jam 9 sampai jam 9 malam. Harga Dewasa dipatok Rp. 30.000, dan anak-anak Rp. 25.000. Sempat pernah ada harga ABG, yaitu Rp. 28.000, namun belakangan tarif ABG tidak diberlakukan lagi.

Sesuai standar cukur Madura, kita akan dicukur sesuai dengan permintaan kita, dan saat finishing kita akan dicukur dengan menggunakan pisau silet yang baru. Hal ini karena pisau cukur merupakan salah satu media yang bisa menularkan berbagai penyakit, seperti HIV/AIDS. Ketika cukur sudah selesai, biasanya kita akan menerima pijatan di pundak dan kepala sebagai salah satu bentuk relaksasi setelah 15 menit tegang bersama mesin cukur.

Bisnis cukur rambut ini cukup menjanjikan. Rata-rata sehari pencukur memperoleh 15-30 job. Makanya, satah satu ‘hair stylist’ di tempat ini rela pensiun sebagai guru di Madura dan merantau ke Jayapura menjadi tukang cukur. Dari tarif yang diberlakukan, mereka melakukan bagi hasil dengan pemilik tempat, dengan pembagian 60:40. Bagian 60 adalah untuk pencukur, sedangkan 40 untuk pemilik tempat. Khusus untuk cukur kumis, 100 persen masuk kantong pencukur, atau mereka sebut sebagai ceperan. Maka tak heran biasanya ketika mereka mencukur, di akhir proses pencukuran, mereka akan berkata, “Kumis?”

Kamis, 19 Desember 2013

Transportasi Publik di Bandara Sentani Jayapura

Jayapura memiliki jalan yang terbatas, namun dengan kendaraan yang semakin banyak, jalanan menjadi macet. Salah satu yang bisa terlihat adalah ketika pertama kali tiba di Jayapura dengan menggunakan pesawat udara. Begitu mendarat di Sentani, kita akan disuguhi dengan banyaknya orang yang datang dan pergi melalui bandara ini. Jarak antara Bandara Sentani dengan Kota Jayapura adalah sekitar 40 km. Bagi orang yang berkunjung ke Jayapura, ketersediaan transportasi darat untuk menuju Kota Jayapura mutlak diperlukan. Berikut ini beberapa alternatif transportasi dari dan menuju Bandara Sentani.

Taksi Bandara

Airport_Taxi_Sentani_Loket

Ketika keluar di pintu kedatangan Bandara Sentani, akan nampak loket kecil yaitu loket airport taxi. Dengan memesan di loket tersebut, penumpang akan mendapatkan harga yang fix sesuai dengan tempat yang ingin dituju. Sebagai gambaran, untuk perjalanan dari Bandara Sentani ke Kota Jayapura tarif dipatok sekitar 350-400 ribu rupiah. Ada juga beberapa armada taksi tidak resmi yang beroperasi, tinggal tawar menawar saja dengan sopirnya. Biasanya penumpang tetap ada yang mengambil taksi tidak resmi karena sekalian ingin rental beberapa hari selama kunjungan di Jayapura. Armada yang tersedia mulai dari sedan sampai dengan minibus seperti Avanza-Xenia dan Innova.

Airport_Taxi_Sentani

Ojek

Ojek atau taxi motor tersedia di kawasan bandara dengan tarif yang bervariasi, mulai dari Rp. 10.000 untuk jarak dekat sampai dengan 100.000 untuk antar ke area Kota Jayapura. Ojek bisa menjadi alternatif untuk menerobos macet ketika cuaca cerah dan barang bawaan tidak terlalu banyak.

Taksi Angkutan Kota

Di jayapura, angkot disebut sebagai taksi. Untuk menggunakan angkot, tinggal keluar dari area bandara dan berjalan sekitar 100 meter ke perempatan pos Polisi Bandara. Tarifnya adalah Rp.3.000,- s.d. Rp. 5.000,- sekali jalan. Untuk menuju kota Jayapura memerlukan pergantian jalur sekitar 6 kali: Sentani-Expo Waena, Expo Waena-Abepura, Abepura-Entrop, Entrop-Terminal Mesran, Terminal Mesran-Kota Jayapura. Cukup dengan berdiri menunggu saja, biasanya taksi ini akan ada setiap 5 menit.

DAMRI Bandara

DAMRI_Sentani[3]

Nah, angkutan ini tersedia setiap jam. Perum DAMRI mengoperasikan 4 buah armada untuk melayani rute Bandara Sentani – Kota Jayapura dengan tarif Rp. 50.000 sekali jalan. Dengan hanya ada 4 armada, menurut saya ini masih kurang. Namun animo masyarakat untuk naik armada DAMRI ini juga masih sedikit, karena lebih banyak yang suka ke Bandara Sentani dengan kendaraan pribadi. Pemakaian kendaraan pribadi inilah salah satu yang menyebabkan terjadinya kemacetan seperti yang ada di awal tulisan ini.

Sabtu, 14 Desember 2013

Shopping Mall, Pusat Perbelanjaan di Wamena

Beberapa waktu yang lalu saya bercerita mengenai tempat belanja kebutuhan pokok di Wamena. Nah, sekarang saya mau cerita lagi mengenai Shopping Mall di Wamena. Bangunan yang memiliki 3 lantai terletak di Jalan Trikora Wamena ini disebut sebagai Mall Wamena.

Mall_Wamena

Pembangunan Mall ini sudah tertunda cukup lama sejak era pemerintahan Bupati David Hubi. Di tangan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya, Bapak John Wempi Wetipo dan John Richard Banua, bangunan yang sudah lama mangkrak ini dilanjutkan pembangunannya dan mulai diresmikan pada pertengahan tahun 2013. Di dalam Mall Wamena terdapat berbagai merchant, mulai dari dealer mobil sampai toko buku.

Mall_Wamena_1

Begitulah, Wamena tidak selalu identik dengan koteka dan rumah honai, terutama ketika kita berbicara mengenai pembangunan perkotaannya. Meskipun masih belum bisa dijangkau dengan jalan darat dari Jayapura, pembangunan Bandara Wamena yang memungkinkan pesawat kargo narrow body sekelas Boeing 737 bisa mendarat memungkinkan barang-barang yang semula susah masuk ke Jayawijaya menjadi lebih mudah dan lebih murah untuk diperoleh.

Rabu, 11 Desember 2013

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual

Ketika kita berbicara mengenai akuntansi, kita bisa belajar mengenai basis dari akuntansi. Di dalam pengelolaan keuangan di Pemerintah, sering disebut istilah mengenai akuntansi berbasis akrual. Sebenarnya, apa itu akuntansi berbasis akrual? Namun sebelum itu, mungkin baiknya kita mempelajari mengenai basis akuntansi.

Akuntansi Berbasis Kas

Dengan akuntansi berbasis kas, kita membukukan semua transaksi saat kas benar-benar berpindah tangan, berarti saat pembayaran tunai diterima atau dibayar. Penerimaan kas atau pembayaran bisa dalam bentuk uang tunai, cek, kartu kredit, transfer, atau cara lain. Akuntansi berbasis kas bagus digunakan untuk transaksi sederhana secara tunai, yang tidak melibatkan pembayaran dengan sistem jatuh tempo (kredit). Ketika kita melakukan penjualan atau pembelian secara kredit, basis kas tidak secara akurat mencerminkan hasil dari operasi. Basis kas tidak menyediakan sistem untuk mengelola tagihan yang belum dibayar atau untuk melacak piutang dari pelanggan.

Akuntansi Berbasis Akrual

Dengan akuntansi berbasis akrual, kita membukukan semua transaksi ketika transaksi tersebut terjadi, bahkan jika tidak ada uang tunai berpindah tangan. Akuntansi berbasis akrual bagus untuk mencocokkan antara pendapatan dan belanja, namun tidak bagus bagi pencatatan kas. Hal itu karena kita mencatat pendapatan pada saat transaksi terjadi dan bukan ketika kita menerima uang tunai, sehingga laporan surplus defisit akan terlihat besar meskipun kita tidak memiliki uang tunai di bank. Akuntansi berbasis akrual memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai surplus atau defisit karena mencakup semua pendapatan dan belanja, baik yang sudah dibayar atau belum dibayar.

Misalnya, di lingkungan Pemerintahan Daerah, ada potensi penerimaan mengenai retribusi tertentu yang langsung dibukukan sebagai pendapatan di kolom kredit dan piutang di kolom debet, namun jika wajib pajak lambat membayar, maka di dalam laporan keuangan akan berakhir dengan pendapatan yang besar, namun uang tunai di kas sedikit.

Akuntansi Berbasis Kas Menuju Akrual

Di dalam lingkungan pemerintahan, dikenal pula sebutan akuntansi berbasis kas menuju akrual (cash toward accrual), yang merupakan kombinasi dari akuntansi berbasis kas dan akuntansi berbasis akrual. Akuntansi berbasis kas digunakan dalam pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan, sedangkan akuntansi berbasis akrual digunakan untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana.

Referensi:
http://www.dummies.com/how-to/content/deciding-between-cashbasis-and-accrual-accounting.html

Sabtu, 07 Desember 2013

Mengenal Bahasa Wamena: Wam

Kali ini saya akan membahas mengenai bahasa orang Wamena. Istilah ‘wam’ ini cukup terkenal di daerah Pegunungan Tengah Papua karena merupakan salah satu bahan kebutuhan pokok orang di sana.

Kita mulai dari salah satu foto di rumah makan yang ada di depan Samsat Wamena di Jl. Yos Sudarso Wamena, Jayawijaya. Rumah makan yang dikelola Pak Wenang ini menjual wam dan RW. Singkatan dari RW adalah merujuk kepada bahasa Tombulu (Minahasa) yaitu “rintek wuuk” atau bulu halus. Ini adalah bahasa halus untuk anjing. Kalau dalam bahasa Jawa saya ingin sekali menyingkat RW dalam kearifan lokal Jogja menjadi SG atau segawon atau mungkin jika ada yang ingin bikin warung makan bisa pakai nama Nasi Pawon (Nasi Pakai Segawon) untuk mengganti istilah sengsu yang menurut saya sudah terlalu mainstream.

wenang

Dengan menganalisa kata RW, kita bisa membuat asosiasi antara RW dengan wam, yaitu mereka adalah sama-sama binatang. Dan inilah penampakan wam setelah matang. Makanan berikut disebut sebagai wam kecap.

wam_kecap

Ketika saya bertanya kepada kebanyakan orang di Wamena, mereka mengasosiasikan wam adalah hewan yang disebut sebagai babi. Namun, saya mencoba menelusuri lebih jauh mengenai istilah wam ini.

Lalu saya bertanya lebih lanjut mengenai bahasa untuk sapi, anjing, kuda, buaya. Mereka juga menjawab bahwa itu juga wam. Menurut beberapa penutur bahasa di sana, mereka mengatakan bahwa wam adalah untuk menyebut hewan besar yang memiliki kaki 4. Mengenai asosiasi dengan babi, karena pada waktu itu di wamena sebelum masuknya peradaban dari luar, hewan yang hidup hanya babi saja. Jadi mereka tidak memiliki bahasa asli untuk hewan besar berkaki empat yang lain.

Terlepas dari kontroversi mengenai haramnya produk ini, harga seekor wam di sini cukup fantastis. Rata-rata seekor wam dewasa siap untuk bakar batu harganya bisa mencapai harga 30 juta rupiah. Sapi Bali yang hidup di sini paling laku rata-rata 5 juta rupiah seekor. Hal ini karena wam digunakan sebagai aset untuk menunjukkan status sosial, untuk pembayaran tertentu, misalnya untuk mahar perkawinan atau untuk membayar denda.

Dalam kasus membayar denda, misalnya ada seorang yang meninggal karena dibunuh, maka biasanya nyawa ganti nyawa yang menyebabkan adanya perang suku. Namun, dalam kondisi tertentu perdamaian bisa dilakukan dengan membayar denda tertentu, misalnya orang yang sudah terbunuh diganti dengan wam dengan jumlah tertentu sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

Itulah informasi sekilas mengenai wam. Wa.. wa.. wa..!!

Selasa, 03 Desember 2013

Pasar Tempat Belanja Kebutuhan Pokok di Wamena

Jika kita mengunjungi Kota Wamena di Kabupaten Jayawijaya, tentu saja akan banyak kebutuhan yang perlu dipenuhi agar bisa tinggal dengan layak. Saya kadang mengunjungi Wamena agak lama dan tinggal di rumah sewa. Untuk memenuhi kebutuhan makanan harian, saya biasa makan di warung makan dengan biaya bervariasi, antara Rp.20.000,00 sampai dengan Rp.70.000,00 sekali makan.

Salah satu faktor yang menjadi permasalahan ketika makan di warung makan adalah kita tidak bisa memastikan kebersihan peralatan makan maupun makanan yang kita makan. Untuk itu, saya dan rekan-rekan serumah sering berbelanja di pasar untuk “merakit” alias memasak sendiri makanan kami. Nah, di Wamena ini ada banyak pasar yang masing-masing bisa dijangkau dengan sepeda motor dalam hitungan menit. Beberapa di antaranya adalah: Pasar Sinakma, Pasar Putikele, Pasar Baru, Pasar Woma.

Safri_darwin2

Ada satu tempat jual beli bahan makan yang sering saya sebut sebagai “Pasar Safri Darwin”. Saya sebut seperti ini karena tempat ini adalah kompleks pertokoan yang terletak di Jalan Safri Darwin Wamena. Jalan ini bersimpangan dengan Jalan Irian Bawah, yang juga merupakan pusat jual beli berbagai barang kebutuhan rumah tangga, mulai dari makanan sampai peralatan elektronik dan rumah tangga. Di ujung Jalan Irian Bawah pas “tusuk sate” terdapat Bank Mandiri yang tepatnya terletak di Jalan Trikora. Kantor Bank Mandiri Cabang Wamena ini cukup terkenal di media sosial dengan foto masyarakat asli yang menggunakan koteka sedang berkonsultasi dengan customer service. Dan setelah beberapa kali ke situ, saya melihat hal itu memang betul sering terjadi.

Kembali membahas ke pertokoan di Jalan Safri Darwin, di kompleks pertokoan ini ktia bisa membeli bahan makanan yang sebagian besar didatangkan dari Jayapura dengan menggunakan pesawat udara kargo. Ada juga sayur-sayuran, buah, dan ikan air tawar yang merupakan produksi lokal yang biasa dijual masyarakat asli.

Safri_darwin1

Harga cukup bervariasi, namun saya sempat sedikit kaget ketika menawar buah mangga, karena di situ harga mangga dibanderol Rp. 45.000,00/kg. Kekagetan saya adalah mungkin karena biasanya harga mangga di Jogja tidak sampai Rp.10.000,00/kg. Saya mencoba menimbang, dan ternyata 1 buah mangga beratnya setengah kilo, alias dengan uang Rp.45.000,00 saya hanya bisa membawa 2 buah mangga. Akirnya saya urungkan niat dan saya ganti dengan memberi jeruk seharga Rp.30.000/kg. Selain lebih murah, saya bisa memperoleh banyak buah jeruk yang cukup untuk kami bagi di rumah.

Minggu, 01 Desember 2013

Penerbangan Jayapura Wamena dengan Pesawat Trigana Air Boeing 737-200

Daerah Wamena di Kabupaten Jayawijaya merupakan daerah di Pegunungan Tengah Papua yang hanya bisa ditempuh dengan menggunakan moda transportasi udara. Saat ini penerbangan yang melayani penumpang untuk rute Sentani Jayapura (DJJ) - Wamena (WMX) adalah Trigana Air. Nusantara Air Charter dan Merpati sempat melintasi rute ini, namun karena alasan operasional, tiba-tiba rute ini dihentikan operasinya. Maskapai lain seperti Susi Air juga melayani rute ini, namun hanya pada jadwal-jadwal tertentu saja.

Sudah sejak tahun 2011, selain menggunakan pesawat jenis Hercules C-130 TNI AU, maupun pesawat regional yang dioperasikan oleh Manunggal Air, Deraya Air, Nusantara Air, penerbangan cargo dari Jayapura ke Wamena mulai menggunakan pesawat narrow body jenis Boeing 737-200 dan 737-300, yaitu Trigana Air, Cardig Air, Republic Express (RPX), dan Jayawijaya Dirgantara. Namun saat itu belum ada penumpang yang diangkut menggunakan pesawat jenis ini.

Mulai Nopember 2013, Trigana Air mulai mengoperasikan Boeing 737-200 untuk melayani penumpang. Dari Jayapura, penumpang yang diangkut bisa mencapai 100 an orang (full seat), namun untuk alasan keamanan saat take-off, dari Wamena ke Jayapura maksimum diisi 60 penumpang.


Saya berkesempatan untuk menaiki armada 737-200 ini. Penerbangan Trigana Air Jayapura-Wamena dengan nomor penerbangan IL-27x adalah penerbangan dengan menggunakan pesawat Boeing, sedangkan IL-24x adalah menggunakan jenis ATR. Huruf x adalah urutan penerbangan, jika ganjil (misalnya IL-271) berarti dari Jayapura ke Wamena, sedangkan jika genap (misal IL-272) adalah penerbangan dari Wamena ke Jayapura. Salah satu keunikan dari penerbangan ini adalah larangan membuang ludah pinang di pesawat. Mungkin ini satu-satunya peringatan di pesawat mengenai pinang.


Yang membuat saya senang dengan Trigana Air Boeing 737-200 PK-YSA ini adalah jarak antar kursinya sangat lapang, meskipun menurut saya tidak terlalu penting untuk penerbangan 30 menit. Dan rasa klasik itu sungguh terasa ketika berada di pesawat yang umurnya hampir sama dengan umur saya. Penumpang juga memperoleh sajian berupa minuman ringan berupa teh dalam kemasan kotak.


Rencananya, maskapai Garuda Indonesia juga akan mengoperasikan armada Explorer jenis ATR untuk melayani rute Jayapura - Wamena di awal tahun 2014. Hal ini sudah terlihat dari dibukanya lowongan pegawai Garuda Indonesia di Wamena dan juga public release di berbagai surat kabar. Dengan kondisi bandara Wamena yang sekarang, secara pribadi saya lebih senang jika penerbangan Garuda Indonesia ke Wamena dilayani dengan CRJ-1000, karena penerbangan akan menjadi lebih cepat. Namun adanya layanan dari Garuda Indonesia ini semestinya akan memungkinkan saya memesan tiket dari Yogyakarta ke Wamena dalam 1 kode booking.