Rabu, 29 Mei 2013

Jalan-jalan ke Madame Tussauds Hong Kong dan Ladies Market

Setelah hari sebelumnya melakukan perjalanan dari Kuala Lumpur ke Hong Kong, kami berencana akan menuju Disneyland pada 22 Mei 2013. Namun hal itu urung kami lakukan karena cuaca di Hong Kong sedang hujan. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Madame Tussauds. Kami membeli tiket secara online dan menunjukkan cetakan voucher untuk ditukar dengan pass masuk.

Ceritanya, ketika kami ada kesulitan untuk mencetak, saya turun ke stasiun MTR North Point, ternyata di situ ada Chandra Mart, toko yang menyediakan produk-produk dari Indonesia. Kami dibantu mencetak voucher kami di situ. Lega juga akhirnya bisa ‘roaming’ untuk berkomunikasi dengan orang-orang dari kampung halaman. Selain itu, kami bisa membeli makanan Indonesia di situ. Setelah bertanya-tanya tentang Hong Kong, kami melanjutkan perjalanan dengan naik trem.

Begitu sampai di peak tram, kami menukarkan voucher di loket dan naik peak tram ke Madame Tussauds yang berada di puncak gunung area Victoria Peak. Agak mendebarkan juga karena kecuraman jalur peak tram yang kami lalui nyaris 45 derajat. Akhirnya kami tiba dan menikmati melihat replika bintang-bintang dan tokoh terkenal di Madame Tussauds.

12_Madame_Tussauds_HK

Setelah puas berkunjung, kami turun dan langsung menuju Ladies Market di area Mong Kok. Kami membeli beberapa cinderamata untuk kami bawa pulang sebagai oleh-oleh untuk kerabat di rumah. Di Ladies Market, kami melakukan tawar menawar, kami rata-rata mendapat potongan 50 persen dari harga yang diminta. Dari referensi rekan-rekan saya, katanya kita bisa tawar sampai sepertiga harganya, namun sudah kami coba dan kami mentok di setengah harga.

Melanjutkan perjalanan, kami menuju teminal penyeberangan di Kowloon untuk menaiki kapal ferry ke Hong Kong Island.

13_Penyeberangan

Setelah menyeberang, kami masih sempat menghabiskan waktu untuk melihat suasana Hong Kong di senja hari, lalu pulang ke hotel dengan naik bus.

14_HK_Senja

Tulisan ini merupakan salah satu bagian dari seri perjalanan saya dan keluarga dengan rute Yogyakarta – Kuala Lumpur – Hong Kong – Shenzhen – Macau – Singapura – Yogyakarta pada tanggal 20 – 28 Mei 2013.

Jalan-jalan dari Kuala Lumpur ke Hong Kong

Setelah sehari berada di Kuala Lumpur, pagi-pagi benar tanggal 21 Mei 2013 kami berangkat dari Corus Hotel menuju KLIA untuk melanjutkan perjalanan kami ke destinasi berikutnya, yaitu Hong Kong. Pagi itu kami naik pesawat Malaysia Airlines Airbus A-380 dengan nomor penerbangan MH-72 dengan rute Kuala Lumpur (KUL) - Hong Kong (HKG). Salah satu alasan kami naik pesawat ini adalah pada hari itu mereka sedang memberikan promo dan harganya jauh lebih murah dari maskapai low cost Air Asia pada hari yang sama.

Tentu saja masuk terminal KLIA lain rasanya dibanding dengan masuk LCCT, karena fasilitasnya lebih mewah. Karena datang pagi, kami menyempatkan diri untuk berkeliling melihat suasana area terminal ini.

05_MH_Airbus_A380

Baru kali ini kami kami naik pesawat segede ini. Mungkin bagi rekan-rekan yang sudah sering bepergian ke luar negeri, ini adalah hal yang biasa, namun bagi kami ini rasanya wah dan mengherankan. Pesawat ini ditenagai dengan 4 buah mesin segede kontainer untuk dapat mengangkasa. Saya pernah melihat di Discovery Channel, ketika mesin sejenis ini dinyalakan dengan tenaga hampir penuh pada jenis rivalnya, yaitu Boeing 747-400, mobil yang lewat di belakangnya langsung terbang seperti kapas ditiup.

06_MH_Airbus_A380

Kami berada di kabin kelas ekonomi dengan konfigurasi tempat duduk 3-4-3. Dengan sedikit tambahan biaya, kami sudah memesan tempat duduk sebelumnya, karena jika mengambil tempat duduk saat check-in bisa-bisa memperoleh tempat duduk yang terpisah.

07_MH_Airbus_A380_Interior

Sajian makanan untuk maskapai full service memang lengkap, mulai dari makan besar, snack, es krim. Penerbangan selama 3,5 jam ini adalah perjalanan yang menyenangkan dan cukup mengenyangkan.

08_MH_Meal

Dan, sebelum mendarat, kami ditawari segelas bir, Mungkin maksud dari pramugarinya untuk menenangkan pasien setelah perjalanan 3 jam ya?

09_Beer

Tiba di Hong Kong, kami langsung melakukan proses imigrasi. Di Imigrasi Hong Kong, passport kita tidak akan dicap, namun diberi kertas kecil yang dicetak yang menunjukkan waktu kedatangan kita dan batas waktu untuk tinggal. Mungkin bagi para pelancong pengoleksi cap, ketiadaan cap ini cukup membuat bersedih, namun bagi orang yang setiap hari melintasi Macau atau Shenzhen untuk bekerja di Hong Kong, cap ini cukup mengganggu karena cepat sekali penuh, sehingga otoritas di Hong Kong memutuskan untuk tidak memberikan cap pada passport. Jika ingin agar cetakan kecil dari petugas imigrasi tetap berada di passport untuk kenang-kenangan, saya sarankan untuk ditempel dengan menggunakan selotip bolak-balik.

10_Bus_Hong_Kong

Kami menginap di Hotel Ibis North Point untuk 4 hari ke depan. Karena terminal bus North Point berada tepat di depan hotel, kami naik bus menuju ke hotel sambil melihat pemandangan Hong Kong di siang hari. Biaya naik bus ini dari bandara ke North Point adalah HKD 40 per penumpang.

Tulisan ini merupakan salah satu bagian dari seri dari perjalanan saya dan keluarga dengan rute Yogyakarta – Kuala Lumpur – Hongkong – Shenzhen – Macau – Singapura – Yogyakarta pada tanggal 20 – 28 Mei 2013.

Selasa, 28 Mei 2013

Jalan-jalan ke Kuala Lumpur

Tulisan ini merupakan salah satu bagian dari seri dari perjalanan saya dan keluarga dengan rute Yogyakarta – Kuala Lumpur – Hongkong – Shenzhen – Macau – Singapura – Yogyakarta pada tanggal 20 – 28 Mei 2013.

Perjalanan dari Yogyakarta - Kuala Lumpur kami mulai siang hari tanggal 20 Mei 2013 dengan menggunakan maskapai Malaysia Airasia (AK-1325) dengan rute Yogyakarta Adisutjipto (JOG) – Kuala Lumpur LCCT (KUL). Setelah melakukan check-in di counter Airasia di Bandara Adisutjipto, kami kemudian membayar Passenger Service Charge (PSC) sebesar Rp.100.000,- per penumpang, lalu melanjutkan ke Imigrasi yang berada sebelum pintu ruang tunggu keberangkatan internasional di sisi timur. Bersama dengan para penumpang dari berbagai negara, kami berangkat sekitar pukul 12.00 GMT+7 dengan waktu penerbangan kurang lebih 2 jam. Terlihat banyak penumpang yang membawa oleh-oleh khas Yogyakarta, mulai dari berbagai merchandise seperti pakaian, topi sampai dengan makanan bakpia.

01_AK-1325
Kami tiba di Low Cost Carrier Terminat (LCCT) Kuala Lumpur International Airport pada pukul 15.30 GMT+8. Fasilitas di LCCT ini memang sengaja dibuat biasa, penumpang turun tidak menggunakan aerobridge seperti di KLIA, namun turun dengan menggunakan tangga dan berjalan menuju proses imigrasi. Seperti halnya dengan imigrasi di Indonesia, imigrasi di Malaysia sudah tidak meminta penumpang mengisi formulir isian keimigrasian, karena data disimpan dalam bentuk elektronik.

02_TuneTalk

Selesai melewati imigrasi, kami mampir sebentar di counter TuneTalk untuk memperoleh kartu prabayar lokal. Setelah mengaktifkan nomor tersebut, kami menuju counter taksi untuk menuju ke Kuala Lumpur. Kami tidak menggunakan KLIA Express karena dengan ‘pasukan’ sebanyak 3 orang akan lebih hemat menggunakan taksi. Kami membayar RMY 73 untuk taksi ke penginapan kami.
Kami menginap di Corus Hotel di Jalan Ampang. Hotel ini jaraknya hanya 200 meter dari Menara Kembar Petronas. Setelah check-in di hotel, kami jalan-jalan ke sekeliling menuju ke area Menara Petronas untuk sekedar bermain.

03_KLCC

Karena pulang agak petang, kami sekalian mampir makan di Nasi Kandar Pelita di seberang hotel. Ternyata, di situ banyak juga TKI yang bekerja, ada yang dari Jawa Barat dan juga dari Medan. Malam harinya kami beristirahat, namun saya masih sempat kembali ke Nasi Kandar Pelita yang buka 24 jam untuk berbincang dengan David dari Malaysia Asia. Saat itu, David dan rekannya juga berencana akan pergi ke Hong Kong tanggal 24 Mei 2013.

Senin, 27 Mei 2013

Jalan-jalan Wisata ke Kuala Lumpur, Hong Kong, Shenzhen, Macau dan Singapura

Saya beserta keluarga melakukan perjalanan spontanitas dengan rute Yogyakarta – Kuala Lumpur – Hong Kong – Shenzhen – Macau – Singapura – Yogyakarta pada tanggal 20 – 28 Mei 2013. Kami melakukan secara spontan karena memang langsung beli tiket, asuransi perjalanan, dan booking hotel. Kami bepergian tanpa menggunakan jasa tour. Bisa dikatakan juga jika kami nekad jalan-jalan sendiri dengan berbekal beberapa informasi yang sudah kami ambil dari internet dan juga teman-teman yang sudah pernah ke sana.

Hongkong_Airport

Perjalanan kami selama 9 hari tersebut memiliki jadwal perjalanan sebagai berikut.

Hari 1: Yogyakarta - Kuala Lumpur
Hari 2: Kuala Lumpur - Hong Kong
Hari 3: Hong Kong Madame Tussauds dan Ladies Market
Hari 4: Ngong Ping Village (Giant Buddha)
Hari 5: Hong Kong Disneyland
Hari 6: Hong Kong - Shenzhen
Hari 7: Shenzhen - Macau
Hari 8: Macau - Singapura
Hari 9: Singapura - Yogyakarta