Kamis, 26 Maret 2009

Nama Pasaran dan Nama Selusin

Nama pasaran yang saya maksud bukanlah nama hari pasaran Jawa yang Pon (Palguno), Wage (Cemengan), Kliwon (Kasih), Legi (Manis), Pahing (Jenar), tetapi mengenai kesamaan nama alias nama yang pasaran.

Sedikit narsis, nama lengkap saya adalah Wahyu Wijanarko. Ternyata setelah searching di Internet dengan bantuan Facebook, saya menemukan banyak (lebih dari 5 orang) 'saudara' saya yang memiliki nama persis dengan nama saya, yaitu Wahyu Wijanarko.

Keuntungan memiliki nama yang sama adalah bila salah satu orang yang memiliki nama itu adalah orang yang terkenal dan berprestasi, maka kita akan kecipratan rejekinya ikut terkenal, setidaknya di lingkungan terdekat. Namun apabila yang nama bersangkutan memiliki reputasi buruk atau samoah masyarakat, maka kita akan ikut kena imbas getahnya.

Di dalam dunia kependudukan maupun dunia perbankan sendiri pencarian berdasarkan nama diperlukan untuk melakukan verifikasi data. Pencarian pertama biasanya adalah berdasarkan nama. Apabila namanya sama, maka akan dibedakan berdasarkan tempat dan tanggal lahir. Alamat biasanya juga digunakan untuk proses verifikasi, namun pada prakteknya alamat bisa berubah ketika terjadi mutasi/pindah. Kalau di bank validasi tambahan adalah nama gadis ibu kandung.

Bagaimana jika dua orang ibu bernama sama dalam satu wilayah yang sama melahirkan anak bersama-sama dan dinamai dengan nama yang sama? What a coincidence, namun saya meyakini hal itu adalah hal yang mungkin bisa terjadi pada suatu saat. Memang pada jaman sekarang orang memberi nama kepada anaknya dengan 3 suku kata atau lebih sehingga kemungkinannya semakin kecil. Atau anda mau iseng ketika anak Anda lahir datanglah ke kantor catatan sipil Kabupaten/Kota dan berilah nama anak Anda sama dengan nama salah satu anak yang tercatat di catatan sipil yang lahir pada tanggal yang sama, pastilah suatu saat ketika anak itu besar akan terjadi sedikit kehebohan pada waktu ada kegiatan verifikasi data.

FYI, pada jaman dulu orang di kampung saya memberi nama anaknya kebanyakan hanya satu suku kata dan itu biasanya adalah nama "generik", misalnya Wagiran, Waginem, Tukirah, Painah, Tukinem, Painem, Tukijo, Paijo, Supangat, Slamet, Legiran, Suparman.

Kalau mau asyik, kumpulkan semua orang yang memiliki nama yang sama dengan Anda, dan buatlah sebuah club, seperti yang sudah ada di Yogyakarta, seorang Ibu bernama Endang membuat Jogja Endang Club yang anggotanya adalah orang-orang yang bernama Endang, dan itu menurut saya menarik untuk ditiru. Mau?

6 komentar:

prast mengatakan...

nama saya pasaran juga mas..

btw, nama selusinnya kok ga dibahas?
atau itu sama saja dengan pasaran..hehe

Wahyu Wijanarko mengatakan...

'Nama pasaran' sama dengan nama selusin, maksudnya nama yang banyak di pasaran, bukan hari pasaran Jawa lho...

kodok lebaii mengatakan...

wah, kebetulan sekali..

aku baru buat group di facebook yang mempunyai nama yg sama dengan ku.

untuk sekedar referensi. aku nya googling, klo2 aja ada artikel yg mmbahas "nama yg sama".

ternyata, dapetnya di web mas.

aku link y mas ntar artikel nya, bleh gk y?

buat referensi member group.

podin mengatakan...

saya kira apa?.memang banyak nama2 sama ,saya sendiri pernah coba2 di FB ternyata ada banyak yg persis dengan nama saya.

diniandaini mengatakan...

mau nanya' arti nama Agres ade laksamana ? ...

hendra mengatakan...

bantak juga sih klo mau cari nama-nama yang mirip di fb. gak tanggung tanggun jumlahnya.Herannya itu percis semua.

Posting Komentar