Kamis, 27 November 2008

Refleksi 6 Tahun KETAWA.COM: Hati yang Gembira Adalah Obat

Ketawa dot ComKETAWA.COM pertama kali didaftarkan di dunia maya pada tanggal 8 Juli 2002. Beberapa alasan website tersebut didirikan adalah:


  • Saya senang membaca cerita humor.

  • Saya ingin mengumpulkan humor dalam database yang online sehingga saya bisa membaca sewaktu-waktu di mana saja.

  • Pada tahun 2002 saya sedang belajar PHP dan MySQL.

  • Saya kurang bisa menceritakan humor secara lisan, tetapi ingin membagikan humor untuk dapat menghibur setiap orang.



Prinsip utama "hati yang gembira adalah obat" memberi kami semangat yang lebih agar humor-humor yang kami tampilkan di website KETAWA.COM dapat menghibur setiap orang yang mengunjungi KETAWA.COM. Dan kami yakin bahwa menghibur dan menyenangkan hati orang merupakan salah satu bentuk dari ibadah.

Rabu, 12 November 2008

The Next Landing: Dekai District, Yahukimo, Papua

This is second time in year 2008 for me landing on Dekai District, Yahukimo Regency after went here at June-July 2008. Totally, this is my 4th time I went to this place. This day I'm using Skyland Air (Premi Air) fleet.

Yahukimo Regency is located in central of Papua, South of Jayawijaya Regency, and west of Pegunungan Bintang Regency that I just visited last week. The GPS coordinate of Regent Office is 4.8598S, 139.4887E.

Not like other Regencies in central Papua, Yahukimo is very hot. The temperature is about 27-45 Celcius Degree in average. It because Dekai Distric -it's principal- located at low altitude terrain about 136m above sea level (based on my GPS). The transportaion beside using airplane is using river boat, it's take about 7 days to reach yahukimo from Timika and/or Merauke using river transportation.

Wow Pare... Bigat!! Very hot!! I need Ice Tea and faster electric fan. Or maybe can swim in the river, because river in here (Blue River-Kali Biru) is very natural and clean.

Selasa, 11 November 2008

Mendarat di Wamena

Hari ini saya mendarat ke Wamena, setelah 6 bulan tidak mengunjungi tempat ini. Wamena merupakan ibukota dari Kabupaten Jayawijaya. Akses ke Wamena bisa ditempuh dengan menggunakan pesawat udara dari Jayapura dalam rentang waktu 30-45 menit, tergantung jenis pesawat.

Untuk maskapai penerbangan ke Wamena cukup beragam. Hari ini tadi saya menggunakan pesawat Aviastar BAe 146-300 dengan membayar sejumlah Rp. 700.000 untuk tiket Jayapura-Wamena. Maskapai lain yang melayani rute ini adalah Trigana Air dengan pesawat ATR-200, dan Merpati dengan pesawat Fokker 27. Kadang bisa juga numpang pesawat Hercules TNI-AU.

Saya menginap di Hotel Nayak, hanya di seberang jalan bandara Wamena. Untuk tarif per hari berkisar antara 200 - 350 ribu Rupiah tergantung kelas kamar. Sebenarnya saya punya rencana untuk langsung ke Dekai, Yahukimo, hanya saja tadi ke Skyland Air-maskapai yang baru melayani rute Wamena-Mulia dan Wamena-Dekai sejak tanggal 10 Nopember 2008 kemarin.

Yang menarik, di Wamena masih banyak ditemui masyarakat yang memakai koteka. Jangan sampai ejprat-jepret atau ketahuan kamera, karena orang-orang berkoteka itu biasa meminta uang (fee), sebesar Rp. 10.000 s.d Rp. 50.000 untuk sekali jepretan. Pintar-pintar nego aja.

Sabtu, 08 November 2008

Rahasia Terbesar Manusia: Mengejar Kebahagiaan

"Life, Liberty & The Pursuit of Happiness", sebuah frase fenomenal yang tertulis dalam United States Declaration of Independence, yang ditulis beberapa abad silam. Semua orang memiliki hak untuk hidup merdeka dan mengejar kebahagiaan, tanpa harus melukai kemerdekaan dan kebahagiaan orang lain.

Ketika saya harus keluar masuk ke daerah pedalaman di Papua, yang minim fasilitas, dengan segalanya yang serba terbatas, saya bertemu banyak orang, yang tentu saja memiliki definisi yang berbeda-beda mengenai hidup yang ingin dijalani. Ada yang bahagia ketika bisa menonton televisi bersama-sama, bisa makan ubi bersama-sama, lalu Minggu ke gereja bekumpul dan menyanyi dengan wajah riangnya. Ada juga yang masam karena tidak kebagian dana OTSUS (lho?). Kembali ke kota, melihat banyak orang sudah punya fasilitas yang lebih lengkap, namun tetap memiliki muka yang masam karena dihantui oleh terlalu ketatnya persaingan dalam menjalani hidup.