Senin, 13 November 2006

Katanya Google Lebih Bahaya dari Microsoft?

Bisnis Google yang merembet ke mana-mana membuat gerah banyak pihak. Google bahkan pada waktu terakhir akan masuk ke bisnis video, koran, dan radio. Dari situs GoogleChance:
“The truth is, what Google is doing now is transferring the wealth out of the hands of rights holders into Google,” Microsoft’s chief executive, Steven A. Ballmer, told BusinessWeek recently. “So media companies around the world are all threatened by Google.”

Saya mengerti kalau persaingan bisnis memang seperti itu, dan analisa lainnya, mungkin Microsoft ingin memiliki search engine nomor satu, dan pesaing terbesarnya adalah Google, sehingga mungkin ingin membuat Google menjadi seolah-olah tampak lebih jahat.

Kalau menurut saya sih tidak ada yang salah dengan orang atau perusahaan yang ingin mengembangkan usaha ke bidang lain, toh nanti yang akan menilainya dan menentukan masa depan sebuah usaha adalah masyarakat yang menjadi konsumen dari produk-produk keluaran perusahaan yang bersangkutan. Kalau memang produk yang dihasilkan lebih bagus dan masyarakat menyukainya, mengapa tidak?

Kamis, 02 November 2006

Stuff That Matters: Toleh.Com

Beberapa waktu yang lalu Dino mengundang saya untuk menulis di Toleh.Com, yang digunakan untuk 'menampung' berita-berita mengenai IT dan Multimedia.

Press releasenya ada di Bacaan Sambil Boker dan Toleh.com:
Disitulah dimulainya TOLEH.com. Konten dari tulisan saya yang sebelumnya akan saya buat buku akan saya posting secara bertahap. Hingga saat ini sudah ada 101 posting yang berasal dari tulisan saya di “Bacaan Sambil Boker”. Menurutku dengan menggunakan blog, tulisan saya mengenai kultur web akan terus berlanjut dan tidak berhenti pada satu buku. Selain itu dengan blog akan menjadi gratis untuk dibaca bagi siapa saja.

Senin, 23 Oktober 2006

Selamat Idul Fitri 1427 H

Selamat Idul Fitri 1427 H. Mohon maaf lahir dan batin...

Jumat, 13 Oktober 2006

Menjenguk Orang Sakit

Mungkin kebanyakan orang setidaknya pernah mengunjungi orang sakit, baik itu kerabat, teman, maupun kenalan. Beberapa waktu yang lalu saya mengunjungi saudara yang sakit yang kebetulan baru masuk dan berada di UGD (Unit Gawat Darurat) Sebuah rumah sakit di Yogyakarta. Ketika yang bersangkutan dibawa masuk ke UGD, keadaan tenang-tenang saja, namun begitu diperiksa dokter dan dokter mengatakan penyakitnya, pasien menjadi teriak-teriak tidak karuan. Saya nggak tahu, yang salah pasiennya atau dokternya?

Di waktu yang lain, waktu saya ikut kebaktian di gereja, pendeta yang saat itu sedang berkotbah bercerita kalau pernah menjenguk anggota jemaat yang sakit kanker. Salah satu jemaat yang juga ikut dalam rombongan malah berkata kalau penyakit tersebut sangat susah dicari obatnya dan banyak yang meninggal. Waduh, saya nggak bisa membayangkan gimana ya komentar pasiennya? :o

Menjenguk orang sakit tentu saja ada sopan santunnya, karena yang dijenguk bukan si pasien saja, tapi mungkin juga keluarga yang sedang menunggu dan merawat pasien.
Ada beberapa tips yang saya peroleh dari internet yang mungkin tidak berguna bagi rekan-rekan yang ingin mengunjungi orang sakit:

Kamis, 05 Oktober 2006

The Power of Thinking Without Thinking

Bagaimana kita bisa membaca pikiran seseorang dari apa yang tampak di wajahnya? Bagaimana kita bisa mengetahui masa depan atau mungkin keretakan rumah tangga dari 3 menit pertama dari diskusi debat yang dilakukan oleh pasangan suami istri? Bagaimana kita bisa mengetahui sifat seseorang dari apa yang tampak di kamarnya? Bagaimana kita bisa mengetahui kualitas seorang musisi dari 3 detik pertama musiknya? Bagaimana kita bisa mendiagnosa seseorang terkena serangan jantung atau tidak dengan sedikit data signifikan?

Selasa, 03 Oktober 2006

Mbah Maridjan Effect - Rejeki Dari Lelaki Pemberani

Mungkin saya dan Anda semua yang di Indonesia dan punya kesempatan nonton siaran TV Indonesia, sering atau minimal pernah lihat iklan obat kuat Kuku Bima dari Sido Muncul, yang konon bisa bikin lelaki biasa menjadi lebih greng, yang dibintangi oleh Mbah Maridjan dan Chris John.

Siapa sangka kalau divisi promosi dan Sido Muncul berani untuk tampil beda dengan menampilkan tokoh Mbah Maridjan yang menurut saya cukup kontroversial. Bagaimana bisa seorang produser dan sutradara bisa melihat thin slicing (Baca "Blink" karya Malcolm Gladwell) untuk membuat korelasi antara lelaki pemberani dan Mbah Maridjan?

Mbah Maridjan ternyata memiliki branding sendiri di dalam pendefinisian arti lelaki pemberani. Ternyata lelaki pemberani tidak harus disejajarkan dengan kesan orang yang kekar dan kuat, seperti digambarkan sebagai orang yang berdada bidang dan perut six pack? Dalam segmen yang berbeda, Mbah Maridjan yang mungkin kalau dibilang sudah berumur, dan dalam usia yang demikian, dia mampu menembus tingkat impian lelaki sejati, yaitu menjadi lelaki pemberani, menjadi seorang hero.

Unik, menggelitik, namun berani inilah yang mungkin memiliki korelasi yang cukup kuat yang menancap di benak konsumen. Dan hasilnya? Penjualan Kuku Bima meningkat!

Sabtu, 09 September 2006

Don't Code Today What You Can't Debug Tomorrow

Judul ini sangat menggelitik saya, terutama membaca blognya Mas Ariya. Pertama kali nggak ngeh, mungkin sekedar plesetan dari peribahasa atau bagaimana. Namun demikian, setelah saya pikir, lama-lama hal itu ada benarnya juga.

Saya bekerja sebagai programmer dan saya sering mengalami suka duka dalam membuat dan merawat suatu aplikasi. Hal yang paling 'sulit pitik' yang paling sering saya alami adalah merawat dan mengelola ketika sistem itu sudah berjalan.
Membuat suatu program aplikasi memiliki seni tersendiri. Ada yang mengatakan bahwa programming merupakan "seni mendebug selembar kertas kosong". Mendebug selembar kertas kosong ternyata lebih mudah, karena yang kita pikirkan adalah bagaimana cara menulisi kertas kosong itu dengan ide-ide program yang ada pada otak kita. Tidak ada desain yang jelek, tidak ada masalah legal (misal ketika membuka kode orang). Semuanya dimulai dari nol.

Jumat, 08 September 2006

Menanyakan Relativitas Waktu

Alber Einstein menemukan teori relativitas waktu untuk benda-benda yang bergerak dengan kecepatan berbeda memiliki perbedaan waktu.

Kalau seorang astronot pergi naik pesawat ruang angkasa yang mencapai kecepatan 0.999 kali kecepatan cahaya maka 10 bulan bagi sang astronot sama dengan 18 tahun bagi manusia dibumi. Kalau waktu berangkat istri sang astronot baru melahirkan anak perempuan, maka setelah sang astronot pulang dari perjalanannya selama 10 bulan, ia dapati anak perempuannya telah menjadi gadis remaja umur 18 tahun.


Namun yang menjadi pemikiran saya bukanlah waktu yang semacam itu, namun waktu yang bersifat psikologis. Ada yang mengatakan waktu itu begitu cepat sehingga tidak terasa umurnya sudah 55 tahun, ada yang mengatakan begitu lambat karena menunggu sesuatu yang tidak kunjung datang.

Konon Einstein ketika ditanya mengenai relativitas waktu pernah menyatakan:

"When you sit with a pretty girl for an hour it seems like a minute, but when you are on a hot stove, a minute seems like an hour. That's relativity."

Ketika Anda duduk berduaan dengan gadis cantik, waktu sejam akan terasa semenit, tetapi bila Anda duduk di atas kompor panas maka semenit akan terasa sejam lamanya. Itulah relativitas.

Einstein rupanya sadar adanya perbedaan antara waktu fisik dengan waktu psikologis di balik ucapannya yang terkenal itu. Berandai-andai saja: apa yang akan terjadi dan rasakan bila kita berdua bersama gadis cantik, tetapi bersama-sama duduk di atas kompor yang membara?

Believe or not, believe ya monggo, not ya monggo, setiap detik yang kita miliki sangatlah berharga sehingga saya dan anda bisa memanfaatkan setiap waktu dalam hidup kita menjadi lebih optimal.
Source:
http://www.sahabatsurgawi.net/alkitab_ip/alkitab_ip_waktu.html
http://esaiei.blogspot.com/2006/01/mengapa-waktu-cepat-sekali-berlalu.html

Kamis, 20 Juli 2006

Konfirmasi dari Pihak Air Efata

Menanggapi posting yang lalu tentang pengalaman naik Air Efata penerbangan Jayapura-Biak 1 dan 5 Juli yang lalu, tanggal 19 Juli kemarin saya dikontak via telepon oleh customer service Air Efata Jakarta, pak Dadi P, untuk klarifikasi masalah ini.

Karena kebetulan beliaunya tanggal 20 Juli ada jadwal ke Jayapura, maka beliau bersama crew Air Efata Jayapura, Pak Budiono, dkk, datang ke BPDE. Beliau ketemu sama Ibu Ana dan teman-teman di PDE yang punya acara di Biak kemarin, menjelaskan mengenai permasalahan yang terjadi pada waktu itu, dan mereka sudah mengklarifikasi hal tersebut dengan kita dan meminta maaf atas kejadian tersebut.

Senin, 17 Juli 2006

Lorem ipsum dolor sit amet

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Bagi yang belum pernah ketemu kata ini, jangan dikira ini mantra anti miskin atau rapalan sejenis. Ini adalah kata-kata yang sebenarnya kalau jeli sering ditemui di banyak cetakan.

Dari postingannya benykla, tentang kalimat Lorem ipsum dolor sit amet, bikin penasaran juga, karena banyak sekali aplikasi perangkat lunak yang membuat kalimat tersebut menjadi kata yang 'default' untuk generator text.

Saya pertama kali mengenal kata ini ketika menggunakan Dreamweaver, ketika membuka template yang sudah ada, kalimat ini yang dituliskan di entrian.

Ternyata tulisan ini muncul sejak 45 B.C, dibuat oleh Mbah Cicero yang waktu itu nulis buku De finibus bonorum et malorum (On the Ends of Goods and Evils). Paragraf aslinya begini nih: Neque porro quisquam est qui dolorem ipsum quia dolor sit amet, consectetur, adipisci velit (Translationnya: "Neither is there anyone who loves pain itself since it is pain and thus wants to obtain it").

Senin, 10 Juli 2006

Sixteen Strategies of Zhuge Liang

I got book (read: bought) from Gramedia, about "16 Strategi Zhuge Liang". I think it's book is cool, beacuse the writer give the story in cartoon.

Nah, the strategiesnya adalah:

Strategi Pertama
Memerintah Negara: Menjadi setepat Bintang Utara
Memerintah negara seperti mengurus keluarga, sehingga harus memiliki dasar yang benar.

Strategi Kedua
Hubungan antara Penguasa dan Bawahan: Jadikan rasa hormat dan kesetiaan penghubung antara penguasa dan bawahannya

Penguasa harus memperlakukan bawahan dengan baik. Bawahan harus melayani penguasa dengans setia. Penguasa harus memperlakukan bawahan dengan adil. Bawahan harus melayani penguasa dengan patuh.

Strategi Ketiga
Memperhatikan dan Mendegarkan: Menjadi pemimpin yang menguasai situasi dengan baik

Seorang penguasa harus membuka lebar mata dan teliga agar dapat menguasai situasi negara dengan baik.

Strategi Keempat
Menerima saran: Menerima ide orang lain. Kata-kata manis tidak dalam tapi dangkal.

Seorang penguasa bijak harus bisa menerima saran, ide, bahkan kritik dari orang lain.

Strategi Kelima
Memahami: Memahami masalah sepenuhnya dan membuat batasan antara yang benar dan yang salah.
Seorang penguasa harus berhati-hati saat memutuskan apakah benar atau salah

Kamis, 06 Juli 2006

Naik Air Efata

Pengalaman naik pesawat Air Efata, ada suka dan duka yang dialami. Pengalaman kemarin, tanggal 5 Juli kita habis dari mengikuti rakernis BPDE di Biak, kita pulang ke Jayapura menggunakan jasa penerbangan Air Efata. Ketika kami serombongan sampai di Bandara Frans Kaisiepo Biak, sampai pada cek bagasi, mereka bilang kalau kita belum tentu dapat kursi, padahal tiket sudah ada di tangan.

Senin, 03 Juli 2006

Biak Numfor Adventure

Finally, after in Jayapura for few months, I'm going to Biak, city in Northen Papua, for Province Technical Meeting (Rakernis). My company invited for a presentation. There is few photos that taken, enjoy! :D

Persiapan Dari Rumah Kost Ke Biak Pinggiran Biak from Airplane Boss and Friends at Sentani

Dilarang Makan Pinang di Sentani Frans Kaisiepo Airport Biak at Night

Sabtu, 24 Juni 2006

Penat Lah Brother

Pekerjaan yang bertumpuk-tumpuk kadang bikin mata lelah dan punggung pegel-pegel. Kondisi tersebut disebut sebagai Capek™.

Yang paling enak bagi saya dalam kondisi seperti ini:

  1. Pijat refleksi pijat urat (bukan pijat aurat loh)

  2. Mandi air hangat

  3. Cari kasur yang empuk, lalu tidur yang nyenyak, kagak usah pasang alarm


Penat lah brother, macam mana awak! Gue bobok dulu ye :D

Kamis, 22 Juni 2006

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

Baca-baca buku Permendagri No 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pertamanya kaget, karena bukunya biru keren, plus lampiran reportnya tebel banget.

Permendagri Nomor 13 ini adalah pengganti Kepmen 29 tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban Dan Pengawasan Keuangan Daerah Serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah Dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah.

Permendagri 13/2006 merupakan tindak lanjut dari pasal 155 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, di mana perlu ditetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Lalu apa hubungannya dunia komputer yang saya geluti dengan peraturan-peraturan tersebut?

Minggu, 28 Mei 2006

Gempa Bumi di Jogja

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Kamis, 27 April 2006

Berkelana atau Kabur?

Ngomong-ngomong soal nulis, pegel juga ternyata kalau harus sering pakai bahasa linggis. Akhirnya, terinspirasi teman-teman, saya putuskan untuk menulis dalam mode multilingual saja, karena kadang otak tidak bisa diajak kompromi pas mau mengeluarkan uneg-uneg atau pemikiran melalui blog ini, kalau harus memakai bahasa bule yang satu itu. Kalau yang kuliah di sastra inggris boleh lah nulis dalam bahasa gituan. *ngelirik sebentar, abis itu dijewer sama calon nyonya*

Melanglangbuana atau sering diistilahkan sebagai berkelana merupakan salah satu kegemaran saya. Pokoknya kalau ada yang ngajak jalan-jalan, ke mana aja deh, asal masih kuat di ongkos dan waktu, dijalanin deh. Selain cari pengalaman, melihat tempat-tempat baru dapat memberi wacana tersendiri terhadap keadaan lingkungan dan alam yang kita lewati. Kita bisa melakukan perbandingan antara tempat satu dan tempat lain, sehingga bisa memunculkan gagasan-gagasan tertentu yang kadang ada di luar pemikiran kita.

Kalau ada yang mau ngirimin rudal atau nembakkan senjata sejenis dari angkasa, posisi kamar saya di perantauan ini berada di koordinat S 02°31'58,9", E 140°43'16,5". Paling meleset katanya sekitar 9-10 meteran lah. Atau kalau penasaran bisa lihat Google Maps untuk melihat posisi saya secara visual dari foto satelit.